Batipuh Selatan, Agam (ANTARA) - Salah satu korban terdampak bencana longsor dan banjir bandang di Jorong Tanjuang Sawah, Nagari Padang Laweh Malalo, Kabupaten Tanah Datar, Tek Siti (57) menceritakan kepanikannya saat kondisi sekeliling warungnya sudah dikelilingi banjir.
"Sekeliling sudah air saja dan kondisi masih gelap sekitar pukul 5.30 WIB," katanya di Batipuh Selatan, Jumat.
Ia menceritakan sejak Kamis (16/1) malam hujan sudah turun di daerahnya, sempat reda namun kemudian turun lagi dan kondisi hujan intensitas tinggi terjadi jelang dan usai salat subuh.
Saat itu, ia sudah beraktivitas seperti biasa memasak di dapur rumahnya. Namun saat itu ia mendengar suara gemuruh.
Semula dirinya hanya mengira kendaraan berat yang lewat tapi karena suara terdengar sangat lama ia mencoba mengecek ke luar rumah.
"Saat itu baru sadar air sudah masuk. Saya langsung kembali ke dapur, lalu ambil surat-surat berharga, telepon genggam, senter dan pindah ke warung yang posisi lebih tinggi," jelasnya.
Dalam keadaan panik dan sendirian Tek Siti cuma bisa berteriak berharap akan ada tetangga mendengar lalu menolongnya.
"Coba telepon tetangga tapi tidak ada jawaban, mungkin semua juga sibuk menyelamatkan diri. Sekeliling sudah air saja dan deras, rasanya memang tidak ada yang akan dengar. Saya juga tetap teriak-teriak sampai dada sakit," ujarnya.
Kondisi rumah dan warungnya memang tidak mengalami kerusakan namun musibah tersebut tetap menimbulkan rasa takut sehingga ia memutuskan menginap di rumah kerabat di jorong yang sama.
Musibah serupa bukan yang pertama kali terjadi di daerahnya. Seingatnya musibah yang ia nilai lebih besar dari sekarang pernah terjadi pada 1974.
Ia mengatakan sampai sore ini masih belum bisa memberi kabar pada keluarga karena listrik masih padam sehingga tidak bisa menggunakan telepon genggamnya.
Korban lainnya Suryani mengaku harta bendanya habis akibat musibah itu.
"Baru panen padi dan jagung, sekarang habis semua. Ternak juga, sapi dan kambing tidak ketemu," ujarnya.
Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma mengatakan masa tanggap darurat bencana ditetapkan selama satu minggu.
Pemkab, ujarnya akan melakukan pengecekan ke bendungan alam untuk memastikan kemampuannya menampung air dan mengambil langkah yang perlu dilakukan untuk menghindari musibah kembali terjadi. (*)
Berita Terkait
Empat kabupaten di Sumatera Barat dilanda banjir dan banjir bandang
Minggu, 24 November 2024 4:36 Wib
Sejumlah desa di Sijunjung diterjang banjir bandang
Rabu, 13 November 2024 15:35 Wib
Pemprov Sumbar salurkan 2,8 ton beras untuk korban banjir bandang
Rabu, 13 November 2024 8:56 Wib
Sejumlah desa di Sijunjung diterjang banjir bandang
Selasa, 12 November 2024 15:06 Wib
Pemkab Tanah Datar optimasi lahan pertanian terdampak bencana banjir bandang
Senin, 4 November 2024 13:51 Wib
Badai di Spanyol tewaskan 158 orang, pencarian korban terus berlanjut
Jumat, 1 November 2024 13:53 Wib
Korban banjir bandang Gunung Marapi harap bantuan Presiden segera cair
Senin, 28 Oktober 2024 17:40 Wib
Ombudsman ungkap banyak korban banjir bandang Agam belum terima bantuan
Kamis, 10 Oktober 2024 15:43 Wib