Temukan mobil dinas isi BBM bersubsidi, Ketua DPRD: viralkan

id Penyelewengan BBM Bersubsidi,Solar Langka,penyebab solar langka,DPRD Pasaman Barat,Berita Pasaman Barat

Temukan mobil dinas isi BBM bersubsidi, Ketua DPRD: viralkan

Ilustrasi - ANTARA/Muhsidin)

Simpang Empat (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Pahrizal Hafni mengajak masyarakat untuk mengawasi pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di daerah itu.

"Persoalan selama ini diduga pendistribusian BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Perlu diawasi secara bersama," katanya di Simpang Empat, Rabu.

Ia menegaskan pendistribusian BBM subsidi harus kepada masyarakat, tidak boleh kepada perusahaan, pemerintah dan pengusaha.

"Jika ditemukan langsung tangkap dan proses secara hukum. Saya harap masyarakat jangan takut, laporkan ke DPRD dan lampirkan bukti-bukti yang ditemukan," ujarnya.

Ia juga menegaskan, kendaraan milik pemerintah juga tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi.

"Intinya pemerintah tidak boleh disubsidi, jika ditemukan tangkap dan viralkan saja," harapnya.

Menurutnya penerima subsidi itu adalah masyarakat yang kurang mampu, kalau mampu tidak perlu disubsidi.

Baca juga: Solar di Pasaman Barat langka

"Apa pun itu yang terkait dengan subsidi, baik solar, bensin, gas dan pupuk tidak boleh disalahgunakan. Jika ditemukan laporkan kepada kami, kita akan pidanakan," tegasnya.

Ia menilai langkah yang dilakukan oleh Pertamina untuk mengurangi pasokan BBM jenis solar bersubsidi sangat beralasan.

"Selama ini terindikasi BBM bersubsidi ini tidak tersalurkan dengan tepat kepada masyarakat sipenerima subsidi," ujarnya.

Terkait langkah pengurangan pasokan kouta BBM solar ke SPBU dari 16.000 liter ke 8.000 liter tentu harus memiliki data laporan yang beralasan. "Misalnya salah satu SPBU di Pasaman Barat dinilai dari jumlah masyarakat si penerima subsidi yang membutuhkan," katanya

Baca juga: Baru 30 menit buka bio solar di SPBU Solok Selatan habis, sopir protes (video)

Namun kenyataannya selama ini terindikasi BBM bersubsidi tersebut, disalurkan kepihak yang tidak berhak seperti disalurkan ke perusahaan dan pengusaha oleh SPBU. Tentu sipenerima subsidi yang dikhususkan negara tidak kebagian.

"Kami hanya melaporkan dan eksekusinya tetap berada di propinsi. Kita tidak bisa karena hanya bisa menerima berapa jumlah minyak datang," ujarnya.

Saat ini terjadi kelangkaan BBM jenis solar di Pasaman Barat. Antrean kendaraan panjang kendaraan tidak terelakkan di SPBU yang ada di daerah itu.

Baca juga: Antrean panjang pengisian bio solar, Pertamina klaim salurkan lebihi kuota

Baca juga: Mafia BBM diduga penyebab kelangkaan solar di Kepri