Mafia BBM diduga penyebab kelangkaan solar di Kepri

id Solar langka,Mafia BBM,Kepri Langka Solar

Mafia BBM diduga penyebab kelangkaan solar di Kepri

Antrean panjang di SPBU kilometer 8 Tanjungpinang akibat solar langka. Pemerintah menduga ada mafia BBM dibalik kelangkaan solar tersebut. (FOTO ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Plt Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Isdianto tidak menampik adanya kemungkinan pelaku mafia solar dibalik kelangkaan solar yang terjadi di wilayah tersebut, khususnya di pusat Ibu Kota, Tanjungpinang.

"Mungkin-mungkin saja, sebab kuota solar pusat untuk daerah sudah tercukupi. Tetapi kenapa pendistribusiannya masih kurang," kata Isdianto, Senin, di Tanjungpinang.

Isdianto pun mengaku sudah menurunkan tim ke daerah itu, guna mengecek kelangkaan solar yang terjadi beberapa pekan terakhir ini.

"Kami juga menyurati PT Pertamina terkait kejadian ini, mudah-mudahan segera ditindaklanjuti agar tak ada lagi kelangkaan solar," katanya.

Selain itu, Isdianto turut meminta aparat penegak hukum menindak tegas bagi pihak atau oknum tertentu yang terbukti menimbun solar untuk kemudian dijual kepada pihak lain, selain masyarakat.

Apalagi ketika disinggung beredarnya kabar solar yang seharusnya didistribusikan untuk masyarakat itu, dijual untuk aktivitas pertambangan pasir di Kabupaten Bintan.

"Kita sudah dengar soal itu, tapi belum ada data yang pasti. Kalau memang betul demikian, saya akan minta polisi segera menangkap pelaku," tegasnya.

Pantauan ANTARA, di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tanjungpinang, tampak antrean kendaraan roda empat mengular, Senin siang.

Salah seorang sopir truk yang sedang mangantre di SPBU kilometer 8 Tanjungpinang, Arman, menyatakan harus antre selama sekitar 2 jam demi mendapatkan solar.

"Setiap harus antre berjam-jam di SPBU, pekerjaan pun jadi terhambat. Kami tidak tahu pasti penyebabnya, informasinya solar tengah langka," kata Arman.