1.400 warga Mukomuko jalani pemeriksaan HIV/AIDS

id penyebaran HIV/AIDS,penyebab HIV/AIDS,Penularan HIV/AIDS,Dinkes Mukomuko,HIV/AIDS di Mukomuko,Sumbar terkini,berita Sumbar

1.400 warga Mukomuko jalani pemeriksaan HIV/AIDS

Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, rutin memeriksa kesehatan warga setempat dan mendeteksi dini penderita baru penyakit HIV/AIDS. ANTARA/HO

Mukomuko (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebanyak 1.400 warga setempat yang menjalani pemeriksaan darah dalam rangka deteksi dini penderita baru penyakit HIV/AIDS. “Jumlahnya sudah mencapai 1.400 orang yang menjalani pemeriksaan darah dalam rangka deteksi dini penyakit HIV/AIDS, tetapi belum ada yang terdeteksi menderita penyakit ini,” kata Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Nen Widiyarti dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.



Ia menyatakan, petugas Dinas Kesehatan setempat melakukan deteksi dini penderita baru HIV/AIDS di wilayah tugas sebanyak 17 Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini.

Selain itu, petugas kesehatan juga melakukan deteksi dini penderita baru penyakit ini di sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit dan di wilayah yang rawan penularan penyakit ini.



“Kami juga mendeteksi dini warga yang bermukim di wilayah yang terdapat banyak usaha hiburan karaoke dan kafe di daerah ini, karena termasuk rawan penularan penyakit ini,” ujarnya pula.

Ia mengakui, dalam deteksi dini ini ada dugaan penderita baru penyakit HIV/AIDS di daerah ini tetapi petugas kesehatan instansi ini belum melakukan diagnose terhadap warga tersebut.



Ia menyebutkan, sejak beberapa tahun terakhir ini jumlah warga setempat yang menderita penyakit HIV/AIDS masih tetap sebanyak 30 orang yang tersebar di sejumlah wilayah setempat.

“Penderita HIV/AIDS di daerah ini sebanyak 30 orang. Angka tersebut merupakan komulatif dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Ia menyatakan dari 30 orang penderita HIV/AIDS tersebut, sebanyak 11 orang di antaranya yang rutin menjalani pengobatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) setempat.

Ia menyatakan, instansinya selain melakukan pengetesan HIV/AIDS, juga menyosialisasikan tentang bahaya penyakit tersebut dan cara penularannya dari penderita kepada orang lain.