ASN suka kritik pemerintah, Biro Humas: keluar saja!

id berita padang, berita sumbar,tugas asn,jabatan asn,kewajiban asn,perbedaan gaji pns dan asn,hoaks kbbi,hoaks atau hoax,pengertian berita hoax menurut,

ASN suka kritik pemerintah, Biro Humas: keluar saja!

Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Biro Humas Pemprov Sumatera Barat menyarankan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang suka mengkritik pemerintah secara terbuka di media sosial sebaiknya keluar saja.

"Saya setuju dan mendukung pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang menegaskan ASN tidak boleh mengkritik pemerintah karena ASN bagian dari pemerintah itu sendiri," kata Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal di Padang, Kamis.

Ia menyampaikan hal itu pada acara diskusi media dan deklarasi antihoaks dengan tema Peran Media Menangkal Hoaks Demi Suksesnya Program Pembangunan lima Tahun Ke depan digelar oleh minangkabaunews.com dan kataindonesia.com.

Menurut dia merupakan kejanggalan bagi abdi negara jika mengkritik pemerintah karena jika ada persoalan yang perlu diluruskan bisa dibicarakan secara internal dan tidak perlu pula mempublikasikan keluar termasuk di media sosial.

"Apalagi ASN digaji oleh pemerintah tapi malah menyebar ujaran kebencian dan radikalisme, dipecat saja itu," ujarnya.

Ia menilai ASN seharusnya menjadi benteng melawan hoaks, ujaran kebencian dan radikalisme.

Terkait dengan antisipasi ujaran kebencian pihaknya terus melakukan pemantauan dan kalau ada temuan akan ditindaklanjuti.

"Kami akan adakan patroli cyber serta menghimpun laporan dari masyarakat terkait adanya ujaran kebencian dari kalangan ASN," ujarnya.

Selain itu ia terus mengingatkan semua pihak untuk tidak menyebarkan informasi yang bersifat hoaks, ujaran kebencian hingga radikalisme.

Di era seperti ini ada pihak yang memanfaatkan kebebasan pers untuk menyebar informasi tidak benar sehingga masyarakat harus jeli, kata dia.

Pada kesempatan itu juga digelar deklarasi melawan hoaks dan radikalisme demi terwujudnya persatuan nasional dan suksesnya pembangunan lima tahun ke depan.

Deklarasi diikuti generasi muda milenial yang berkomitmen melawan berita hoaks, ujaran kebencian dan SARA serta radikalisme serta memproduksi konten positif yang menumbuhkan optimistis dan semangat persatuan untuk kemajuan bangsa.