Parit Malintang (ANTARA) - Pemerintah Nagari III Koto Aur Malintang, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, tahun ini mengucurkan anggaran sekitar Rp300 juta dari Rp4 miliar dana yang dibutuhkan untuk revitalisasi objek wisata Bukik Bulek.
"Bukik Bulek pernah menjadi primadona karena potensi yang dimilikinya namun sekitar belasan tahun lalu objek wisata ini tidak aktif lagi," kata Wali Nagari III Koto Aur Malintang Azwar Mardin di Parit Malintang, Jumat.
Ia mengungkapkan hal tersebut terjadi karena anggaran pemerintahan nagari waktu itu terbatas sehingga tidak bisa menindaklanjuti pembangunan dan reboisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman.
Ia menyampaikan saat ini anggaran untuk revitalisasi objek wisata itu diambil dari dana desa namun pihaknya sedang mengupayakan mencari dana yang bersumber dari pihak lain guna mempercepat selesainya pembangunan tersebut.
"Kami akan mengupayakan dana dari Kementerian Pariwisata dan Kementerian Desa PDTT melalui Pemkab Padang Pariaman," ujarnya.
Ia mengatakan revitalisasi objek wisata tersebut karena pihaknya ingin meningkatkan pendapatan warga setempat serta melepaskan wilayah itu dari daerah tertinggal di bidang sarana maupun prasarana.
Dengan dibukanya objek wisata tersebut, kata dia warga setempat dapat menjual kuliner untuk meningkatkan perekonomiannya serta dapat merasakan infrastruktur jalan yang baik.
Dari atas bukit tersebut, lanjutnya wisatawan bisa melihat pemandangan hamparan hutan dan laut Tiku, Agam hingga Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman.
Selain mengembangkan objek wisata Bukik Bulek, pihaknya juga mengembangkan wisata kuliner di sungai Batang Tiku yang tujuannya tidak saja untuk meningkatkan ekonomi warga namun juga pendapatan asli nagari.
Sebelumnya sejumlah nagari di Kabupaten Padang Pariaman menggunakan dana desa untuk pengembangan dan pengelolaan pariwisata yang ada di daerahnya.
"Objek wisata yang dikembangkan beragam sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Padang Pariaman Erman di Parit Malintang, Rabu.
Ia mengatakan nagari yang mengembangkan pariwisata tersebut diminta menjadikan objek wisata yang dikembangkannya sebagai badan usaha milik nagari agar pemerintahan daerah terendah itu memiliki pendapatan.