Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah X menargetkan 80 persen program studi (Prodi) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus terakreditasi A dan B.
Kepala LL Dikti wilayah X Prof Herri di Padang, Kamis mengatakan akreditasi program studi baru mencapai tiga persen yakni baru 26 yang sudah terakreditasi A dari 900 program studi yang ada.
"Selain itu, program studi yang terakreditadi B yakni 537, C 239 dan ada juga yang belum terakreditasi karena baru berdiri," uja dia.
Ia juga mengatakan ke depannya akreditasi A harus bisa diakui secara internasional dan tentunya hal tersebut juga menjadi perhatian pemerintah.
Menurutnya program studi yang telah memperoleh akreditasi B mesti diusahakan untuk menjadi A, tentunya perlu diadakan kegiatan berupa pembinaan dan memfasilitasi kerja sama yang dilakukan dengan berbagai pihak.
Berdasarkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) terdapat empat bagian PTS yang meningkatkan kualitas yakni yang paling rendah tidak memiliki sarana prasarana, lembaga tidak lengkap, tidak ada auditor, dan yang keempat lengkap namun tidak menjalankan perguruan tinggi dengan baik.
Selain itu ia juga mengatakan LL Dikti wilayah X merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk melayani beberapa PTS yang ada di empat Provinsi yakni Sumbar, Riau, Kepulauan Riau dan Jambi.
Ia juga menyebutkan jumlah PTS di Indonesia yakni 3.500 dari 4.500 perguruan tinggi yang ada, sehingga kementrian tidak memiliki kemampuan untuk mengelola secara keseluruhan sehingga dibentuk lembaga layanan pendidikan tinggi sebagai wakil pemerintah di daerah.
"Terdapat 14 LL Dikti di Indonesia, maka LL Dikti wilayah X membawahi provinsi Sumbar, Jambi, Riau dan kepulauan Riau," katanya.
Sementara saat ini terdapat 252 perguruan tinggi swasta yang tersebar di empat provinsi dan paling banyak di Sumbar 102 perguruan tinggi dengan bentuk yang bermacam yakni universitas, sekolah tinggi, dan akademi.
"Selain itu, di Provinsi Jambi terdapat 39 PTS, Provinsi Riau 78 PTS dan Kepulauan Riau 33 PTS," sambung dia. (*)
