Warga Koto Tangah merasa diteror beruang madu

id Beruang Madu,Koto Tangah,Tanah Datar

Warga Koto Tangah merasa diteror beruang madu

Beruang madu (Helarctos malayanus). ANTARA FOTO/Khalis Abdya/foc.

Batusangkar,  (ANTARA) - Beruang madu yang diduga pemakan ternak warga di Jorong Sungai Salak, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat berjumlah tiga ekor.

"Warga Sungai Salak ketakutan karena kemunculan beruang madu. Ada tiga ekor beruang yang dilihat warga, beruang itu juga tidak takut sama manusia dan sering berkeliaran pada malam hari," kata Malin Sirah (45) warga Sungai Salak di Batusangkar Rabu.

Ia mengatakan warga telah melihat beruang madu sekitar dua hingga tiga bulan, pada awalnya hanya terlihat satu ekor saja dan sekarang menjadi tiga ekor.

Masuknya beruang itu ke permukiman penduduk dan memangsa sejumlah hewan ternak membuat warga setempat resah dan ketakutan. Bahkan berdampak kepada pekerjaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari getah karet.

"Warga seperti terancam dengan keberadaan beruang itu. Diperkirakan sekitar 90 persen masyarakat di Jorong Sungai Salak memilih untuk tidak pergi ke ladang demi keselamatan mereka," katanya.

Sementara Wali Nagari Koto Tanah, Bakhtiar, mengatakan semenjak kemunculan binatang buas tersebut masyarakat gelisah dan takut bepergian ke luar rumah, dan menghambat mata pencaharian warganya.

Dikabarkan beruang madu juga telah memangsa sebanyak 10 ekor kambing dan puluhan itik warga setempat. Yang paling menghebohkan binatang buas tersebut memangsa dua ekor kambing milik Rosmidar Sabtu, (10/8) yang tidak berada jauh dari rumah warga.

Ia mengaku untuk antisipasi dan meminimalisir terjadinya hal yang sama, pihak nagari dan warga setempat telah koordinasi dengan kecamatan, pemerintah daerah bahkan telah dilakukan pemasangan perangkap oleh dinas BKSDA provinsi namun belum juga membuahkan hasil.

"Kami berharap semoga beruang madu tersebut segera tertangkap. Karena keberadaannya mengganggu aktifitas warga dan membuat masyarakat takut," katanya.

Ia mengatakan sejak di mangsanya kambing milik Rosmidar pada Sabtu lalu, warga setempat beserta Polhut rutin melakukan ronda malam menyisiri kedalam bukit dan perkampungan warga.