Beruang madu rusak perkebunan tebu di Marambuang Agam

id Beruang madu agam,Berita agam,Berita sumbar

Beruang madu rusak perkebunan tebu di Marambuang Agam

Kondisi kebun warga rusak beruang madu. Dok BKSDA Sumbar

Lubukbasung (ANTARA) - Beruang madu atau Helarctos malayanus merusak perkebunan tebu milik warga di Marambuang, Nagari atau Desa Baringing, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Kamis (21/12) dini hari.

Wali Jorong Marambuang Naswir di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan beruang madu tersebut memakan tebu milik petani atas nama Rabiah (72) dan tebu dalam kondisi rusak.

"Pemilik tebu juga orang tua saya dan saya mengetahui kondisi tebu dimakan beruang pada Kamis (21/12) pagi," katanya.

Ia mengatakan, kondisi tebu yang dimakan dan di rusak tidak begitu banyak. Namun lokasi kebun tersebut berada di belakang rumahnya.

Atas kejadian itu, ia telah melaporkan ke Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.

"Saya langsung melaporkan kejadian tersebut dan satwa dilindungi tersebut tidak ditemukan lagi," katanya.

Ia menambahkan, beruang madu itu sebelumnya masuk ke kebun tebu milik petani di Cubadak Lilin, Kecamatan Matur dengan jarak sekitar 300 meter dari rumahnya.

Pada awal 2023, tambahnya, beruang madu juga pernah muncul di kebun orang tuanya.

"Beruang madu ini berpindah-pindah, karena lokasi tersebut dan kampung sebelah banyak kebun tebu," katanya.

Sementara Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Rusdiyan P Ritonga menambahkan saat ini penanganan konflik satwa dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistimnya dilakukan secara mandiri oleh masyarakat terlatih yang tergabung dalam Tim Patroli Anak Nagari (PAGARI) Baringin.

Penanganan dengan cara identifikasi lapangan, melakukan penghalauan menggunakan bunyi-bunyian pada malam hari dan lainnya.

"Penghalauan telah dilakukan untuk beberapa hari kedepan dan berharap satwa kembali ke habitatnya," katanya.

Ia mengakui, di lokasi tersebut juga sedang penanganan konflik manusia dengan harimau sumatera yang memangsa ternak jenis kerbau milik warga.

Untuk itu, dia mengimbau warga untuk mengandangkan ternak, tidak melakukan aktivitas dari pukul 16.00 sampai 10.00 WIB, pergi ke kebun lebih dari satu orang dan lainnya.