Pulau Punjung (ANTARA) - Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) Sutan Riska Tuanku Kerajaan memastikan pemerintah daerah akan menanggung biaya pengobatan korban diduga keracunan makanan yang terjadi pada Kamis (8/8).
"Iya untuk meringankan beban masyarakat kita khususnya korban diduga keracunan yang masih dirawat," katanya di Pulau Punjung, Minggu.
Ia mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan Direktur RSUD supaya menggratiskan semua biaya perawatan bagi korban diduga mengalami keracunan makanan lontong sayur.
"Sudah dikoordinasikan dengan ibu Direktur dan instansi terkait, saya pastikan seluruhnya gratis," ujar dia.
Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Dharmasraya, Budi Waluyo menambahkan jumlah korban diduga keracunan bertambah menjadi 62 orang dari sebelumnya hanya 44 orang.
Dari jumlah tersebut 30 orang sudah diizinkan pulang dan rawat jalan, sementara 30 masih dirawat di RSUD Sungai Dareh, dan dua orang meninggal dunia, kata dia.
"Dari seluruh korban diduga keracunan ini, lima diantaranya anak-anak yang masih menjalani perawatan intensif," katanya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Dharmasraya menilai makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan pada ibu-ibu wirid yasin pada Kamis (8/8) malam tidak mengandung zat kimia berbahaya.
"Saya rasa ini hanya soal higienis, karena wirid yasin ini berlangsung Kamis (8/8) malam, sementara keluhan dari korban baru dirasakan esok harinya, meski demikian kita tentu menunggu penyelidikan dari pihak berwenang," kata Kepala BPOM Dharmasraya, Asrianto.
Sebelumnya puluhan ibu-ibu anggota wirid yasin diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap lontong sayur di Jorong Koto Tuo Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya, pada Kamis (8/8).