Dinkes Agam kirim sampel makanan karyawan Japfa ke BPOM

id Keracunan Makanan,Karyawan Japfa Keracunan Makanan

Dinkes Agam kirim sampel makanan karyawan Japfa ke BPOM

Sampel makanan yang telah diambil oleh Dinas Kesehatan Agam dan akan dibawa ke BPOM Padang, Rabu (6/2). (ANTARA SUMBAR/ Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, telah mengambil sampel makanan yang mengakibatkan 43 karyawan PT Japfa keracunan pada Rabu (6/2) siang dan akan diperika ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang.

Kasi Jaminan Kesehatan, Pengobatan Tradisional, Pengawasan Obat dan Makanan Dinas Kesehatan Agam, Desmawati di Lubukbasung, Rabu, mengatakan, sampel makanan yang telah diambil itu berupa satu unit wajan yang berisikan nasi, ikan laut, cabai, kerupuk dan col.

"Sampel ini akan kita kirim ke BPOM Padang pada Kamis (7/2) dan sampel telah kita simpan di tempat pendinginan," katanya.

Ia menambahkan, sampel ini diperiksa untuk mengetahui makanan apa yang menyebabkan keracunan bagi 43 karyawan perusahaan yang bergerak di bidang peternakan itu.

Selain itu, melihat bakteri yang terkandung pada makanan yang disantap oleh puluhan karyawan itu.

"Hasil dari sampel ini akan keluar dalam waktu dekat," tegasnya.

Dari keterangan karyawan, tambahnya, mereka mengalami pusing, mual-mual dan alergi kulit setelah menyantap ikan laut.

Sementara karyawan yang tidak menyantap ikan, tidak mengalami keracunan. Namun pihaknya belum bisa memastikan ikan laut ini penyebab keracunan tersebut.

"Kami belum bisa memastikan penyebab keracunan tersebut sebelum hasil laboratorium keluar," katanya.

Dengan kejadian itu, pihaknya mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan cara melihat tampilan makanan yang akan disantap.

Selain itu, melihat kemasan, label kadaluarsa dan lainnya yang akan dibeli.

"Apabila kemasan rusak dan masa berlaku sudah habis maka jangan membeli makanan itu," katanya.

Sementara itu, Kanit II Tindak Pidana Tertentu Satuan Reskrim Polres Agam Ipda Fifzen Finot menambahkan, pihaknya menunggu hasil laboratorium dalam mengusut kasus keracunan itu.

"Kita telah melakukan penyelidikan dengan cara meminta keterangan dari karyawan yang mengalami keracunan," katanya.

Manajer PT Japfa, Makbul Hairin menambahkan kejadian itu berawal dari 100 karyawan sedang menyantap makan siang berupa nasi, cabai, ikan laut dan lainnya sekitar pukul 12.00 WIB.

Makan siang itu merupakan pengadaan perusahaan melalui pihak ketiga dari masyarakat sekitar.

Satu jam setelah selesai makan, 25 karyawan mengalami mual dan pusing. Beberapa menit setelah itu, karyawan lain juga mengalami hal yang sama sampai menjadi 43 orang.

Dengan kondisi itu, mereka diberikan pertolongan pertama dengan memberi susu kental, namun kondisi mereka tidak kunjung pulih dan dibawa ke RSUD Lubukbasung.

"Karyawan yang tidak menyantap ikan tidak mengalani pusing, mual, alergi dan lainnya," katanya.

Untuk sementara, pihaknya akan menghentikan pengadaan makan dari masyarakat dan akan memesan dari rumah makan di Lubukbasung. Ini merupakan kasus pertama semenjak perusahaan itu berdiri pada 2014. (*)