Pemkab Pessel akan fasilitasi pelaku UMKM bangun jejaring

id umkm

Pemkab Pessel akan fasilitasi pelaku UMKM bangun jejaring

Kepala Bidang perlindungan konsumen dan tertib niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Zaimar (dua dari kanan) bersama pelaku UMKM Pariaman memperlihatkan hasil kerajinan berbahan baku batang kelapa. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Painan, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat akan membangun jejaring bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah setempat dalam upaya mengembangkan usaha yang mereka jalankan.

Kepala Dinas UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pesisir Selatan Azral di Painan, Minggu mengatakan jejaring yang kuat bagi pelaku UMKM penting, karena melalui jejaring produk mereka akan terdistribusi dengan baik serta harganya juga bersaing.

Dalam mewujudkan hal itu pada 2019 pihaknya akan secara khusus mengemas sebuah kegiatan, yang akan mempertemukan pelaku UMKM dengan calon jejaringnya.

Menurut dia calon jejaring UMKM yang akan dipertemukan dengan pelaku UMKM adalah pengusaha, pemodal dan pihak terkait lainnya, dirinya berharap melalui pertemuan itu mereka dapat bersinergi ke depannya.

"Pada 2018, kami telah melakukan hal itu, namun belum maksimal sehingga hanya berdampak kepada beberapa pelaku UMKM saja," kata dia

Ia mengatakan kegiatan itu dilaksanakan dengan menghadirkan pengusaha sebagai narasumber pada sebuah seminar dan dari sana terjalin sinergi antara pengusaha itu dengan beberapa pelaku UMKM.

Bahkan lanjutnya, sinergi itu berlanjut hingga saat ini dan berdampak positif terhadap pengembangan UMKM.

"Karena dampaknya cukup positif makanya pada 2019 kami secara khusus akan mengemas sebuah kegiatan yang akan mempertemukan pelaku UMKM dengan caloh jejaringnya," sebutnya lagi.

Pada 2017, UMKM di Pesisir Selatan tercatat berjumlah 5.770 unit yang terdiri dari usaha mikro sebanyak 3.504 unit, kecil 2.160 dan menengah 106.

Sementara tahun ini jumlah UMKM mengalami peningkatan menjadi lebih kurang 6.800 unit, namun hingga saat ini pihak Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian setempat masih memuktahiran datanya.