Banjir hanyutkan seorang bocah perempuan di Kampar

id Banjir,Banjir di Kampar,Kampar Banjir

Banjir hanyutkan seorang bocah perempuan di Kampar

Pengendara menerobos banjir yang menggenangi Jalan Lintas Timur Sumatera di Telanaipura, Jambi, Selasa (4/12/2018). Sejumlah ruas jalan dan permukiman warga di Kota Jambi terendam akibat buruknya sistem drainase terutama ketika turun hujan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/kye.

Pekanbaru, (Antaranews Sumbar) - Banjir yang kini melanda Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, telah merenggut korban jiwa yakni seorang

bocah perempuan yang tewas akibat tenggelam.

"Korban bernama Sazia Sapana berusia empat tahun, tewas diduga akibat tenggelam," kata Kapolsek Kampar, AKP Hendrizal Gani kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa.

Ia menjelaskan, korban adalah anak dari Zulhendri Zainur, warga Desa Bukit Ranah, Kecamatan Kampar, Riau. Kejadian nahas yang menimpa bocah perempuan itu terjadi pada Senin lalu (10/12)).

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh warga setempat bernama Yakub alias Akuk saat akan memancing di Sungai Kampar. Saksi melihat jasad korban dalam keadaan tertelungkup di tepi Sungai Kampar.

Kejadian tenggelamnya anak tersebut awalnya tidak diketahui oleh orangtuanya karena korban keluar dari rumah sendirian. Dugaan sementara, korban terpeleset dan terjatuh ke dalam genangan air sungai yang meluap. Lokasi rumah dengan sungai hanya berjarak sekitar delapan meter.

Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarganya untuk proses pemakamannya.

Hendrizal mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai Kampar untuk berhati-hati terutama dalam menjaga anak-anak agar tidak beraktivitas di dekat sungai karena kondisi sedang banjir.

Dalam kurun dua bulan terakhir, sudah ada tiga korban yang meninggal dunia saat banjir melanda Provinsi Riau. Ketiga-tiganya adalah anak-anak.

Pada November lalu, dua anak di Kabupaten Indragiri Hulu telah meninggal dunia saat banjir melanda daerah itu. Anak yang meninggal bernama Dimas Febrianto berusia tujuh tahun, dan satu korban masih berusia 11 bulan bernama Umaira Sari Maulidani.

Insiden menyedihkan itu kemungkinan besar terjadi akibat kelalaian dari pihak orangtua. (*)