RSUD Lubuksikaping kedatangan tim surveyor akreditasi

id RSUD

RSUD Lubuksikaping kedatangan tim surveyor akreditasi

Bupati Pasaman Yusuf Lubis, SH, M.Si, Direktur RSUD dr Yong M, berfoto bersama dengan tim surveyor, Forkopimda. (Ist)

Lubuksikaping, (Antaranews Sumbar) - RSUD Lubuksikaping didatangi tim surveyor akreditasi rumah sakit dari KARS dalam rangka mewujudkan pelayanan yang paripurna di rumah sakit kebanggaan urang Pasaman itu.

Kedatangan tim, Minggu malam, yang diketuai oleh Dr Tri Hastuti, MS, Sp.OK disambut langsung oleh Bupati Pasaman, Yusuf Lubis bersama Direktur RSUD Lubuksikaping, dr Yong Marzuhaili di Balerong Pusako Anak Nagari.

Turut hadir Sekda M Saleh, Staf Ahli, Asisten, para Kepala OPD serta seluruh jajaran rumah sakit. Sementara tim surveyor terdiri atas, Dr Tri Hastuti, MS, Sp.OK, Dr Debree Setiawan, Sp.KJ, M.Kes, Luh Gede Sukaningsih, S. Kep, Ners, Dr Pua Librana, Sp. OG (K).

Bupati Pasaman Yusuf Lubis mengatakan, pemerintah daerah akan melakukan apa saja untuk kemajuan RSUD Lubuksikaping ke depan. Termasuk dalam hal penganggaran dan kebijakan lainnya.

"Kita terus berkomitmen untuk mengembangkan RSUD Lubuksikaping ini agar dapat memberikan pelayanan yang paripurna kepada masyarakat. Kedisiplinan dalam memberikan pelayanan sesuai prosedur adalah kuncinya," katanya.

Status rumah sakit daerah itu baru bertipe C. Merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan dari 16 puskesmas di 12 kecamatan.

"Sarana kesehatan di Pasaman baru memiliki 1 Rumah Sakit, 16 puskesmas, 42 pustu dan 101 Polindes dan 357 Posyandu," katanya.

Setiap rumah sakit, wajib dilakukan akreditasi guna meningkatkan budaya mutu dan budaya keselamatan bagi pasien sehingga mutu pelayanan harus terus dijaga.

"Untuk itu, pada 2018 kita sudah mengalokasikan sejumlah dana, baik dari APBD maupun APBN untuk rehab dan pembangunan rumah sakit, pengadaan alat dan obat serta peningkatan fasilitas," katanya.

Kepada tim surveyor, kata dia, Pemda serius untuk meningkatkan fasilitas dan mutu pelayanan di rumah sakit kebanggaan masyarakat Pasaman itu. Ia pun berharap, surveyor dapat memberikan penilaian terbaik dalam akreditasi tersebut.

"Selamat bekerja kepada Bapak/Ibu surveyor. Kami berharap, penilaian dalam rangka akreditasi RSUD Lubuksikaping memberikan hasil yang terbaik bagi rumah sakit, dan kita dapat paripurna," katanya.

Ketua Tim Surveyor Akreditasi, Dr Tri Hastuti, MS, Sp.OK mengapresiasi sambutan Bupati Pasaman, Yusuf Lubis terhadap kehadiran tim surveyor rumah sakit ke daerah itu.

"Terimakasih kepada pak Bupati yang sudah memberikan support bagu RS dalam menghadapi akreditasi. Anggap saja akreditasi ini sebagai pesta, bukan ujian. Biar tidak ada ketegangan," ucapnya.

Ia mengatakan, selama empat hari melakukan penilaian di rumah sakit itu, pihaknya akan melakukan penilaian secara transparan dan seobjektif mungkin. Ia pun meminta pihak rumah sakit yang dinilai dapat bekerjasama dengan baik.

"Kami berharap selama empat hari melakukan penilaian di RS, tidak ada dusta diantara kita. Kerjasama dari semua pihak di RS yang diakreditasi sangat dibutuhkan," katanya.

Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) memiliki ratusan surveyor. Setiap surveyor diberi tugas untuk melakukan akreditasi ditiap rumah sakit diseluruh Indonesia.

"Kita punya 400 surveyor dari KARS. Setiap surveyor itu diacak untuk melakukan akreditasi di rumah sakit di seluruh Indonesia," katanya.

Sebagai surveyor, kata dia, pihaknya tidak boleh menerima pemberian dalam bentuk apa pun dari rumah sakit yang dinilai. Tidak boleh meminta fasilitas diluar akreditasi, tidak boleh menjanjikan kelulusan apalagi menakut-nakuti.

RSUD Lubuksikaping, sudah banyak berbenah, mulai dari membenahi sistem antrean yang selama ini menggunakan kertas dan berdesak-desakan menjadi sistem antrian berbasis elektronik, penataan parkir, peningkatan sarana, prasarana dan fasilitas, louncing program Si-Cantik, mengevaluasi pelayanan tenaga medis dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien.

"Yang paling fundamental adalah merampungkan pembangunan gedung IGD yang sudah lima tahun lebih terbengkalai, karena ada sesuatu kendala," kata Kabag Tata Usaha RSUD Lubuksikaping, Ida Trisna.