Komunitas pecinta lingkungan Pariaman tambah jalur penelusuran mangrove

id hutan mangrove

Komunitas pecinta lingkungan Pariaman tambah jalur penelusuran mangrove

Para pemuda Desa Apar Pariaman membantu pengerjaan penambahan jalur penelusuran hutan bakau mangrove di Pariaman. (Foto TDC)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Komunitas pecinta lingkungan Tabuik Diving Club (TDC) Kota Pariaman, Sumatera Barat, mulai mengerjakan penambahan jalur penelusuran hutan mangrove bantuan dana Corporate Social Responsibility PT Pertamina MOR I Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau.

"Bantuan CSR sebesar Rp285 juta tersebut kami fokuskan pada penambahan jalur penelusuran hutan bakau sepanjang 42 meter," kata Ketua TDC Pariaman Aksa Prawira di Pariaman, Senin.

Ia mengatakan pembangunan penambahan jalur penelusuran hutan bakau tersebut telah mulai dikerjakan pada pertengahan Oktober 2018 dan diperkirakan selesai pada akhir Desember 2018.

"Kami perkirakan pengerjaan jalur penelusuran hutan bakau tersebut saat ini telah mencapai 40 persen, dan diupayakan segera tuntas akhir 2018," katanya.

Ia mengatakan pemerintah, TDC dan pihak PT Pertamina DPPU Minangkabau berencana membuat jalur penelusuran tersebut mengelilingi hutan bakau sebagai sarana wisata dan edukasi.

Selain itu lanjut dia, pihak-pihak terkait juga berencana membangun menara pantau di kawasan hutan mangrove tersebut untuk dijadikan sebagai sarana prasarana pendukung.

Saat ini pemerintah maupun komunitas TDC belum melakukan pemungutan biaya masuk kepada wisatawan yang ingin berkunjung ke jalur penelusuran hutan bakau tersebut.

"Statusnya memang masih dikelola oleh TDC sebagai mitra kerja konservasi PT Pertamina, namun kedepan direncanakan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa," katanya.

Operation Head Terminal DPPU Minangkabau Abdul Muis mengatakan pihaknya menyalurkan dana sebesar Rp285 juta untuk melanjutkan pengembangan jalur penelusuran di kawasan hutan mangrove Pariaman.

"Kita fokus membantu kawasan ini menjadi lebih besar dan menarik wisatawan datang ke lokasi ini sehingga berdampak bagi masyarakat dan lingkungan," kata dia.

Sebelumnya Pertamina telah membuat jalur penelusuran sepanjang 50 meter dengan lebar 1,5 meter bantuan dana CSR sebesar Rp350 juta di kawasan hutan bakau daerah itu. (*)