Jalan Agam-Bukittinggi melalui Palembayan belum bisa dilewati

id Jalan Longsor,Jalan Agam-Bukittinggi Longsor,Bencana Alam

Jalan Agam-Bukittinggi melalui Palembayan belum bisa dilewati

Ruas jalan provinsi di Kayu Pasak, Nagari Silareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, terban akibat longsor melanda daerah itu setelah curah hujan tinggi, Jumat (2/11). (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Ruas jalan provinsi di Jorong Kayu Pasak, Nagari Silareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang menghubungkan daerah itu dengan Bukittinggi, hingga kini belum bisa dilewati kendaraan setelah terban sepanjang 12 meter pada Jumat (2/11).

Wali Nagari Silareh Aia, Iron Maria Edi di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan, hampir seluruh badan jalan sudah terban, sementara sisi kiri dan kanan jalan terdapat jurang yang dalam dan perbukitan.

"Jalan sudah tidak bisa lagi dilewati kendaraan roda dua dan empat," katanya.

Dengan kejadian itu, kendaraan dari Padang Koto Gadang menuju ke Palembayan dan Bukittinggi harus melewati Batu Kambiang dengan jarak cukup jauh.

Jalan tersebut terban akibat longsor melanda daerah itu pada Jumat (2/11) sekitar pukul 13.30 WIB.

Jalan itu terban sekitar 1,5 meter, panjang 12 meter dan masih bisa dilalui kendaraan roda empat.

Pada Jumat (2/11) malam, badan jalan kembali terban karena curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Muhammad Lutfi Ar menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemprov terkait perbaikan jalan tersebut.

"Mudah-mudahan jalan diperbaiki agar akses transportasi akan kembali normal," katanya.

Ia menyatakan, curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu pada Jumat (2/11) siang sampai sore, mengakibatkan empat dari 16 kecamatan di daerah itu dilanda bencana longsor dan banjir.

Bencana tanah longsor itu terjadi di Kayu Pasak, Nagari Silareh Aia, Kecamatan Palembayan pada Jumat (2/11) sekitar pukul 13.30 WIB, mengakibatkan ruas jalan provinsi terban sepanjang 12 meter dan jalan tidak bisa dilalui kendaraan.

Sementara tanah longsor di Koto Tuo, Nagari Simarasok, Kecamatan Baso pada Jumat (2/11) sekitar pukul 20.10 WIB, mengakibatkan satu unit rumah milik Armi (62) mengalami rusak berat.

Sedangkan tanah longsor di KM 43 Jorong Haraban, Nagari Nan Tujuh, Kecamatan Palupuh pada Sabtu (3/11) sekitar pukul 08.00 WIB, mengakibatkan ruas jalan tertimpa material longsor.

"Material tanah longsor yang menimbun rumah dan menimbun ruas jalan sudah dibersihkan anggota Satgas BPBD, Satpol PP Damkar, TNI, Polri dan masyarakat," katanya.

Selain itu, bencana banjir terjadi di Kurao, Jorong Pasar Durian, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung pada Jumat (2/11) sekitar pukul 17.36 WIB, mengakibatkan delapan unit rumah terendam banjir sekitar satu-1,5 meter.

Dengan kondisi itu, warga dengan jumlah 20 jiwa itu telah diungsikan ke daerah lebih aman dan saat ini air sudah mulai berkurang.

Daerah itu merupakan lokasi rawan banjir akibat meluapnya air Sungai Antokan apabila curah hujan tinggi melanda daerah itu.

"Tidak ada korban jiwa akibat longsor dan banjir tersebut. Untuk kerugian material sedang kita data," katanya. (*)