AP II : Lion Air siapkan pesawat pengganti angkut penumpang yang delay

id AP II, Lion Air

AP II : Lion Air siapkan pesawat pengganti angkut penumpang yang delay

Ratusan penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT 130 mengalami keterlambatan hingga tujuh jam di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (1/11). (Istimewa)

Padang Pariaman, (Antaranews Sumbar) - PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat menyatakan maskapai Lion Air telah menyiapkan pesawat pengganti untuk mengangkut ratusan penumpang yang mengalami delay atau keterlambatan penerbangan selama tujuh jam lebih.

General Manajer PT Angkasa Pura II Dwi Ananda Wicaksana di Padang Pariaman, Kamis mengatakan pihak Lion telah memberi informasi penumpang akan diberangkat menuju Bandara Kualanamu Medan dengan pesawat lain yang didatangkan dari Batam dengan nomor penerbangan JT 229.

"Pesawat itu direncanakan berangkat dari Batam sekitar pukul 17.00 WIB lebih," ujar Dwi.

Sebelumnya pesawat Lion Air JT 130 awalnya akan mengangkut penumpang dari BIM menuju Kualanamu. Pesawat itu direncanakan berangkat pukul 10. 40 WIB, namun penerbangan tersebut mengalami keterlambatan hingga tujuh jam lebih karena kerusakan mesin.

Hal tersebut membuat ratusan penumpang yang terdaftar dalam penerbangan itu mengamuk di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Mereka meminta kepastian kapan akan diberangkatkan.

Ia mengatakan dari pihak Lion menyebutkan bahwa pesawat itu mengalami getaran yang tidak wajar dari mesin. Kondisi tersebut memaksa maskapai melakukan penundaan penerbangan dan melakukan perbaikan

Kejelasan dari maskapai memang diperlukan dalam situasi seperti ini, karena bagi penumpang yang terpenting adalah kepastian keberangkatan," katanya

Dalam hal ini pihak Angkasa Pura II menjembatani komunikasi antara penumpang dan maskapai. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kemarahan penumpang di ruang tunggu.

Sejumlah kompensasi akhirnya diberikan Lion Air kepada penumpang, seperti makanan ringan, makanan berat, hingga uang kompensasi sebesar Rp 300 ribu per penumpang.

"Selanjutnya, kami minta kepastian apakah ada pesawat untuk berangkatkan. penumpang. Kalau tidak, tentunya ada prosedur berupa fasilitas penginapan atau pengembalian uang tiket," kata dia.***3***