Sulit diperoleh, harga elpiji 3 kg di Pasaman Barat melambung

id Gas elpiji

Sulit diperoleh, harga elpiji 3 kg di Pasaman Barat melambung

Seorang pedagang di Simpang Empat sedang menyusun elpiji yang saat ini harganya melambung mencapai Rp27 ribu.

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Masyarakat Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) mengeluhkan harga elpiji tabung tiga kilogram yang mencapai Rp27 ribu sejak dua pekan terakhir.

"Harga elpiji sebenarnya bervariasi mulai Rp23 ribu sampai Rp27 ribu pertabung. Kami tidak mengetahui kenapa harga gas elpiji naik drastis bahkan susah didapat," kata salah seorang ibu rumah tangga, Yeni (39) di Simpang Empat, Selasa.

Ia mengatakan sebelumnya harga elipiji tiga kilogram berkisar Rp21 ribu sampai Rp23 ribu.

"Kami sangat butuh elpiji untuk kebutuhan rumah tangga. Tentu berharap harga elpiji jangan terlalu naik," harapnya.

Salah seorang pedagang elpiji di Simpang Empat, Hen (33) mengatakan harga elpiji memang naik disebabkan modal pedagang yang juga naik.

"Selain sulit memperoleh elpiji dipangkalan juga modal naik antara Rp23 ribu sampai Rp24 ribu per tabungnya. Tentu harga jual juga ikut naik," katanya.

Pihaknya berharap hendaknya ada ketetapan harga yang jelas sehingga pedagang eceran tidak selalu disalahkan.

Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Pasaman Barat, Syafnir membenarkan harga elpiji tiga kilogram naik drastis.

Menurutnya naiknya harga elpiji tiga kilogram itu diduga modal pengecer naik yang diperoleh dari pangkalan.

"Padahal harga eceran tertingginya hanya Rp20 ribu pertabung. Saat ini kita sedang melakukan pengumpulan data," katanya.

Pihaknya menjadwalkan dalam waktu dekat akan memanggil pangkalan gas elpiji yang ada di Pasaman Barat.

"Kita ingn ada kejelasan kenapa harga melambung. Kalau ada yang melanggar aturan maka akan ditinjau ulang izin pangkalannya. Tentu harus jelas permasalahannya. Jangan masyarakat yang jadi korban," tegasnya.

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi Perdagangan, Perindustrian dan UKM, Budi Aulia mengatakan pihaknya dapat informasi pasokan gas elpiji kurang di Pasaman Barat.

"Selain langka juga harga naik. Namun pastinya kami tim pengawasan dalam waktu dekat akan rapat membahas persoalan ini," katanya. (*)