Padang, (Antaranews Sumbar) - Perempuan Terakhir yang merupakan karya tari kontemporer dari grup Impessa Dance Company asal Padang, Sumatera Barat akan hadir dalam perhelatan Malay Culture Festival 2018 yang digelar di Malay Heritage Centre, Singapura.
Tarian dengan durasi 50 menit tersebut merupakan interprestasi terhadap sosok seorang ibu, dalam hal ini bagaimana seorang wanita atau ibu yang harus dijunjung tinggi, tidak hanya melalui ucapan, akan tetapi juga melalui perbuatan.
"Perempuan Terakhir mulai diproduksi pada akhir 2016, sebelumnya karya ini juga pernah ditampilkan pada Kaba Festival," kata koreografer Impessa Dance Company, Joni Andra di Padang, Sabtu.
Lahirnya karya ini menurut dia berangkat dari fenomena yang kerap terjadi pada masa sekarang, dimana keberadaan seorang ibu mulai jauh dari perhatian anak-anaknya, sementara salah satu wujud kasih sayang kepada ibu adalah melalui perhatian.
Andra menyebutkan, saat ini banyak keluarga di Indonesia yang mana ketika seorang anak sudah dewasa, mereka malah sibuk dengan urusannya sendiri, sehingga secara tidak langsung sosok seorang ibu jadi terabaikan.
"Dialah perempuan terakhir yang menyatukan masalah yang ada. Dia memiliki seribu bahkan jutaan kekuataan untuk melindungi kelangsungan masa depan bumi. Berhentilah mengungkap kata sayang tanpa perbuatan. Dia lah ibu dari diri dan ibu dari bumi," ujarnya.
Keikutsertaannya dalam dalam kegiatan bertaraf internasional ini merupakan kesempatan yang telah lama ditunggu-tunggu dan diharapkan nantinya kesempatan tersebut juga dapat dirasakan oleh seniman-seniman Sumbar lainnya.
"Ini adalah kesempatan yang ditunggu-tunggu, mudah-mudahan hal ini akan membuka pintu kesempatan bagi seniman Sumbar yang lain," ujarnya.
Impessa Dance Company sendiri dijadwalkan akan pentas pada tanggal 14 Oktober 2018 yang bertempat di Malay Heritage Centre.
Selain Impessa Dance Company, grup lain asal Sumbar yang juga ikut ambil bagian dalam even ini adalah Nan Jombang Dance Company yang akan membawakan tarian berjudul Diantara Sujud.
Nan Jombang Dance Company yang berada di bawah pimpinan koreograger Ery Mefri tersebut merupakan salah satu grup tari kontemporer terkemuka asal Sumbar yang berangkat dari tradisi Minangkabau. (*)