Tuapeijat (Antaranews Sumbar) - Aksesoris khas budaya Kepulauan Mentawai yang dipajang di stand pada acara Festival Masyarakat Adat (FMA) yang diselenggarakan Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) laris terjual.
Aksesoris dan alat budaya yang diminati pengunjung seperti baklu (tempat penyimpanan barang atau aksesoris sikerei), Leccu atau gelang tradisional Mentawai yang terbuat dari sejenis tumbuhan pakis, talatak, balag, jawak, panah, sikairaat, lailai tengah dan sobbe.
“Hari kedua FMA ini cukup banyak pembeli, ada leccu, panah Mentawai, sobbe, semua alat dan aksesoris Mentawai banyak yang beli,” kata salah seorang penjaga stan dari Siberut Selatan, Kosmas Sakakaddut di Tuepeijat, Kamis.
Ia menjelaskan, omset yang diterimanya sejak pembukaan hingga hari kedua FMA sudah mencapai Rp1 juta.
Sementara itu stand milik Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang bekerja sama dengan Dekranasda hingga hari kedua justru omset yang diterima capai Rp2 juta.
Berbagai macam jenis makanan yang dijual dalam kemasan seperti ikan asin dari Bose, Sikabaluan, kerupuk ubi, kerupuk pisang dari binaan Dekranasda yang diketuai oleh Rosmaida Sagurung.
“Hingga siang ini sudah mencapai Rp2 juta, lumayan banyak diminati pengunjung seperti kerupuk, ikan asing juga ada kain batik khas Mentawai,” kata Yovita Laia petugas penjaga stand milik Koperindag.*