Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyatakan hasil yang dicapai pada Pilkada Serentak 2018 ini membuat pihaknya merasa semakin optimistis dalam menyongsong Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Saya semakin optimistis dan yakin bahwa kita akan siap menyongsong kemenangan-kemenangan berikutnya di pemilu dan pilpres pada 2019," kata Sohibul Iman, dalam pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sohibul Iman juga mengucapkan terima kasih banyak atas kerja keras yang luar biasa dari pasangan calon, tim sukses, para pengurus, kader, simpatisan dan seluruh anggota keluarga besar PKS.
Selain itu, ujar dia, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh masyarakat yang telah medukung para kandidat kepala daerah yang diusung oleh PKS bersama parpol lainnya.
Ia juga bersyukur bahwa rakyat Indonesia telah menentukan pilihannya dalam Pilkada Serentak 2018 yang berjalan lancar, damai, dan aman.
Hal tersebut, lanjutnya, menunjukkan rakyat Indonesia semakin matang dan dewasa dalam berdemokrasi.
"Kita meyakini bahwa Pilkada 2018 adalah batu pijakan untuk kemenangan dalam Pemilihan Presiden 2019, menyaksikan langsung pergerakan, perjuangan, dan pengorbanan yang totalitas dari semua pihak yang terlibat," ujarnya pula.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PPP M Romahurmuziy meyakini kemenangan tiga pasangan calon yang diusung PPP pada pilkada di Pulau Jawa akan mampu mendongkrak perolehan suara partai tersebut dalam Pemilu 2019.
"Tiga kemenangan ini membuktikan bahwa kader dan pengurus PPP di Pulau Jawa bekerja dengan maksimal selama pilkada. Kerja mesin partai yang efektif ini akan terus dijaga hingga Pemilu 2019 mendatang," kata Romahurmuziy atau Rommy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (27/6).
Tiga kemenangan tersebut adalah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum unggul di Jawa Barat, Ganjar Pranowo-Taj Yasin di Jawa Tengah, dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Jawa Timur.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pesta demokrasi di Indonesia pada 2019 menjadi pemilihan umum paling rumit di dunia karena masyarakat dihadapkan pada lima jenis pemilihan.
"Pemilu tahun depan adalah pemilu terumit di dunia, rumit dalam sejarah Indonesia dan terumit di dunia, karena orang akan memilih lima tingkatan, yaitu DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, DPD dan presiden-wakil presiden," ujar Jusuf Kalla saat memberikan kuliah umum Penutupan Program Reguler Angkatan LVII dan LVIII Mancanegara Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Tahun 2018, di Jakarta, Senin (25/6).
Wapres juga mengingatkan akan adanya perhatian lebih dari masyarakat mengenai hasil penghitungan cepat atau "quick count".
Menurutnya, masyarakat akan lebih memperhatikan pada perolehan penghitungan suara pilpres daripada pemilu legislatif. (*)