Indonesia-Korea Pertegas Kemitraan Lewat Jeju Initiative

id Indonesia-Korea Pertegas Kemitraan Lewat Jeju Initiative

Jeju, Korea, (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Korea mempertegas kemitraan ekonomi melalui pengembangan delapan proyek infrastruktur senilai 50 miliar dolar AS yang disepakati dalam pertemuan "Jeju Initiative" Korea-Indonesia di Jeju, Korea, Jumat. "Melalui joint declaration jeju initiative, kami mengharapkan hubungan kemitraan ekonomi ke dua negara dapat lebih erat dan meningkat," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam acara yang juga dihadiri para pebisnis dari ke dua negara. Acara tersebut juga dihadiri oleh Deputi Menko Perekonomian bidang Kerja sama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional Rizal Affandi Lukman, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Priatna serta Duta Besar Indonesia untuk Korea John Prasetyo. Sementara, wakil dari pemerintah Korea adalah Minister of Knowledge Economy Sukwoo Hong, Deputy Minister of Knowledge Economy Jaedo Moon dan Duta Besar Korea untuk Indonesia Young Sun Kim. Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Indonesia menawarkan proyek infrastruktur Jembatan Batam-Bintan, restorasi Sungai Ciliwung, rel kereta api Pengangkut batu bara Bengkulu-Muara Enim dan Jembatan Selat Sunda. Sedangkan pemerintah Korea mengusulkan proyek pengembangan Compressed Natural Gas (CNG), pembangkit listrik uap batu bara Sumsel-6, pembukaan cabang baru PT Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) dan kluster multi industri berbasis agrikultur. Hatta menjelaskan pelaksanaan proyek yang tergabung Jeju Inisiative akan dipantau melalui Sekretariat Bersama antar ke dua negara yang dibentuk untuk meningkatkan kemitraan ekonomi sejak awal 2012. Ia juga mengatakan kerja sama ini semakin mempertegas peran Korea untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia melalui Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI). "Republik Korea adalah mitra strategis dan sahabat Indonesia. Ke dua pemimpin memiliki hubungan sangat dekat, itulah sebabnya ketika dokumen MP3EI akan diluncurkan, negara pertama yang saya kunjungi adalah Korea," ujarnya. Hatta menambahkan hubungan ekonomi antar ke dua negara semakin membaik yang ditandai dengan peningkatan nilai investasi mulai dari 328,5 juta dolar AS pada 2010 menjadi 1,21 miliar dolar AS pada 2011. "Investasi meningkat 270 persen dan saya yakin akan terus meningkat melalui Jeju Initiative serta kerja keras pada level working group di sekretariat bersama," katanya. Dengan demikian, Hatta mengharapkan target nilai volume perdagangan Indonesia-Korea pada 2015 sebesar 50 miliar dolar AS dan pada 2020 sebesar 100 miliar dolar AS yang disampaikan para pemimpin ke dua negara dapat tercapai. Minister of Knowledge Economy Sukwoo Hong mengatakan Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi dalam bidang ekonomi dan kedua negara dapat saling mempererat kemitraan sebagai antisipasi terhadap krisis global. "Ekonomi dunia sedang mengalami krisis finansial terburuk sejak 2008 dan saya yakin kerja sama ke dua negara dapat makin memperkuat jalinan ekonomi yang telah terjalin secara kuat," ujarnya. Ia mengharapkan proyek yang ditawarkan melalui Jeju Initiative dapat menghasilkan kemitraan yang menguntungkan dan keputusan baik serta memberikan manfaat bagi hubungan bilateral ke dua negara di masa mendatang. (*/sun)