473 orang guru bantu di Singingi Riau belum terima honor selama lima bulan

id guru

473 orang guru bantu di Singingi Riau belum terima honor selama lima bulan

Ilustrasi - Guru PAUD sedang mengajar. (Antara)

Dana untuk pembayaran honor itu belum ditransper dari Pemerintah Provinsi ke Pemerintah Kabupaten Kuansing,
Kuantan Singingi, (Antara) - Sebanyak 473 orang Guru Bantu Provinsi (GBP) yang bertugas di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau belum menerima honor, membuat mereka gelisah dan total yang harus dibayar sebesar Rp4,730 miliar.

"Dana untuk pembayaran honor itu belum ditransper dari Pemerintah Provinsi ke Pemerintah Kabupaten Kuansing," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kuantan Singingi, Jupirman di Teluk Kuantan, Sabtu.

Ia mengatakan, guru bantu itu ditugaskan pada sejumlah sekolah mulai dari Taman Kanak Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) terhitung sudah mencapai lima bulan yakni Januari hingga Mei 2018.

Semua guru diminta tetap bersabar dan tetap mengajar dengan semangat, jika sudah ditransper akan segera diberikan sebagai balas jasa tenaga pengajar tersebut dalam pengabdian selama lima bulan yang tertunda.

"Kami berharap semua GBP bersabar," ujarnya.

Guru Bantu Provinsi di Kuansing akan menerima gaji karena Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sudah masuk dan gaji telah berada di bank, jumlah dana yang harus dibayarkan untuk menggaji para GBP di Kuansing, sebesar Rp4.730 miliar selama lima bulan.

"Untuk pembayaran gaji guru bantu tersebut langsung melalui pihak bank, yang dananya ditransfer langsung ke rekening masing - masing guru," ujarnya.

Salah satu guru di Kuansing Yusra diminta keterangannya mengatakan, sebenarnya semua guru bantu berharap honor yang tertunda dapat diberikan sepenuhnya dibawah Idil Fitri, karean untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

"Kami minta pengertian semua pihak, karena kondisi saat ini terasa sulit," ujarnya.

Menurutnya, walaupun honor belum keluar tetap mereka menjalani tugas dengan baik karena itu adalah kewajiban dan pengabdian, hanya saja memenuhi kebutuhan setiap bulan terasa sulit sehingga harus mencari solusi lain.(*)