Wah, makanan enak rendang jadi ikon Payakumbuh

id Riza Falepi ,Rendang ikon Payakumbuh,rendang talua

Wah, makanan enak rendang jadi ikon Payakumbuh

Wali Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) Riza Falepi (Istimewa)

Rendang bisa dijadikan produk Payakumbuh yang memiliki daya saing kuat sampai ke level internasional
Payakumbuh, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, berencana menjadikan rendang sebagai ikon kota karena kuliner khas Minang tersebut sudah dikenal luas dan rendang khas Payakumbuh punya cita rasa yang khas.

"Rendang bisa dijadikan produk Payakumbuh yang memiliki daya saing kuat sampai ke level internasional," kata Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi di Payakumbuh, Kamis.

Menurutnya untuk bisa maju suatu daerah harus memiliki ikon dan merek tersendiri yang memiliki daya saing di level nasional dan internasional.

"Misalnya Jepang diasosiasikan dengan Toyota, Jerman dengan Mercedes, Amerika dengan Apple dan Italia dengan Hugo Boss dan Prada, kalau Indonesia saat ini asosiasi di luar negeri adalah Indomi. Itu kita ubah dengan rendang, jadi kalau bicara Indonesia orang ingat rendang. Dimana rendangnya? Ya di Payakumbuh," ujarnya.

Ia menyampaikan untuk mewujudkan keinginan itu, Pemkot Payakumbuh menggelontorkan anggaran membangun Sentra Rendang.

Dengan berdirinya sentra rendang sehingga pengusaha rendang bisa berkumpul di sana dan kualitas serta mutu produk bisa dijaga, ujarnya.

"Rendang Payakumbuh mesti go internasinal, bila kita bisa memperbesar produksi dan memperluas marketing, tidak sedikit pendapatan yang bisa diperoleh pengusaha. Kalau satu kaleng rendang saja dihargai Rp5.000, bayangkan bila produksinya bisa mencapai sepuluh juta kaleng," katanya.

Wali Kota optimistis rendang bisa menjadi seperti produk susu nestle negara Swiss yang keuntungan bersih per tahun mencapai setara Rp700 triliun dan berkontribusi kepada pajak negara sebesar Rp300 triliun.

"Negara Swiss itu kecil, kurang lebih sebesar Sumatera Barat, dari produk susu Nestle saja mereka bisa dapat perolehan pajak hingga Rp300 triliun per tahun, kita ingin produk rendang kita juga seperti itu," katanya.

Ia mengatakan saat ini sudah dibangun pabrik pengalengan rendang, dan segera dibangun sentra rendang, pangsa pasarnya cukup luas, yaitu jamaah haji dan umrah di seluruh dunia, jadi mimpi memiliki PAD Rp1 triliun itu tidak muluk-muluk.

Oleh sebab itu ia meminta keseriusan dan dukungan seluruh pihak, khususnya para pengusaha rendang di Kota Payakumbuh, untuk mewujudkan mimpi besar tersebut.

"Mari bersama mewujudkan rendang sebagai ikon baru Kota Payakumbuh, ikon Payakumbuh sebagai Kota Batiah kita ubah menjadi Payakumbuh Kota Rendang, dan semoga menjadi asosiasi negara Indonesia di luar negeri," ujarnya.

Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan rendang merupakan produk unggulan Sumbar yang sudah mulai dikenal oleh dunia.

"Tinggal memperluas jaringan untuk pemasaran saja," katanya.

Ia optimistis rendang dapat menjadi salah satu produk unggulan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. (*)