Tak layak pakai, Pasar Ateh Bukittinggi dirobohkan

id Pasar Ateh dirobohkan,Pembangunan Pasar Ateh Bukittinggi,Pasar Ateh Bukittinggi Terbakar

Tak layak pakai, Pasar Ateh Bukittinggi dirobohkan

Pembongkaran pusat pertokoan Pasar Ateh, Senin(9/4). Ikon wisata belanja di Bukittinggi itu segera dibangun baru dengan biaya diperkirakan mencapai Rp400 miliar. (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antaranews Sumbar) - Bangunan pusat pertokoan Pasar Ateh di kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), yang sudah tidak layak pakai pascakebakaran 30 Oktober 2017 mulai dirobohkan, Senin.

Perobohan dimulai pada bagian Timur atau blok C dengan memakai satu unit alat berat dan dikawal petugas dari TNI, kepolisian dan Satpol PP setempat.

Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias di Bukittinggi, Senin, mengatakan pembongkaran bangunan pasar dilakukan dalam waktu dua bulan, selanjutnya pada Juni 2018 di Jakarta dilaksanakan tender pembangunan kembali pertokoan Pasar Ateh.

Diperkirakan pembangunan kembali akan membutuhkan biaya mencapai Rp400 miliar dan pekerjaannya dijadwalkan selesai Desember 2019.

"Bangunan pasar ini adalah aset daerah dan sudah dilelang lewat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Sudah ada pemenang dan kontrak peruntuhannya dua bulan kerja tapi kami minta dipercepat," katanya.

Ia menerangkan dalam rencana pembangunan kembali pasar yang menjadi ikon wisata belanja daerah itu, telah ada kesepakatan pembagian wewenang antara pemerintah pusat (Kementerian PUPR), propinsi dan kota.

"Salah satunya adalah pusat menerima 'clean and clear' lahan yang akan dibangun maka kami selesaikan masalah aset lalu dilakukan perobohan seperti saat ini," ujarnya.

Selain itu pemkot juga terlibat dalam rencana pembangunannya agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan daerah.

Ramlan menyebutkan telah mengajukan usulan agar pembangunan pasar dapat menyediakan lahan parkir yang dapat menampung 800 unit kendaraan roda empat.

"Inginnya seperti itu agar pembangunan pasar sekaligus menjadi solusi parkir, namun setelah dikaji ternyata cuma bisa untuk 400 unit kendaraan roda empat," ujarnya.

Saat pembongkaran itu, sejumlah pedagang tampak mendatangi wali kota untuk meminta kepastian kapan bisa menempati kios penampungan yang telah dibangun berlokasi di depan Masjid Raya Bukittinggi.

Dalam dialog singkat dengan pedagang, Ramlan menyebutkan kios penampungan bisa ditempati 15 hari lagi.

Pusat pertokoan Pasar Ateh sebelumnya terbakar pada 30 Oktober 2017 dan menyebabkan 763 petak toko di bangunan itu tidak dapat digunakan lagi.

Setelah kebakaran, pedagang memanfaatkan bagasi mobil yang diparkir di Jalan Minangkabau sebagai tempat berjualan dan membuka lapak di bagian sisi luar pertokoan yang telah terbakar. (*)