Perairan laut Tanjungpinang tercemar limbah oli

id limbah

Perairan laut Tanjungpinang tercemar limbah oli

Perairan. (ANTARA SUMBAR/Iggoy el Fitra)

limbah oli cair dan kenyal mencemari sepanjang Perairan Teluk Keriting dan Tepi Laut, sejak tadi malam
Tanjungpinang, (Antaranews Sumbar) - Sejumlah kawasan pesisir di Tanjungpinang, Ibu kota Kepulauan Riau tercemar limbah oli sejak dua pekan terakhir mencemari perairan Kabupaten Bintan, kini mulai merembes ke perairan laut

Salah seorang warga Teluk Teriting, Abdul Hamid di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan limbah oli cair dan kenyal mencemari sepanjang Perairan Teluk Keriting dan Tepi Laut, sejak tadi malam.

"Sudah bertahun-tahun tidak pernah terjadi permasalahan ini. Tadi malam nelayan tidak bisa melaut karena limbah oli menyebar," katanya.

Hamid mengatakan limbah oli ini sulit dibersihkan karena lengket. Limbah ini juga mudah terbakar jika berada di darat.

"Bayangkan saja limbah dengan berbagai campuran zat kimia ini berada di laut. Ekosistem laut pasti terancam," ujarnya.

Pencemaran limbah ini hingga di perairan dekat Markas Lantamal IV/Tanjungpinang. Beberapa hari lalu, Komandan Lantamal IV/Tanjungpinang Laksamana Pertama (P) Ribut Eko Suyatno mengatakan pihaknya meningkatkan pengamanan di perairan Pulau Bintan untuk mengantisipasi pembuangan limbah minyak.

"Kami tingkatan pengawasan aktivitas kapal untuk mengetahui kapal yang membuang limbah minyak di Pulau Bintan. Kami kerahkan seluruh Kapal Patroli TNI AL untuk memantau, mencegah dan menangkap kapal yang membuang limbah minyak di Perairan Pulau Bintan," ujarnya.

Eko mengatakan aktivitas kapal di kawasan perbatasan dengan Singapura dan Malaysia juga diawasi secara ketat. Ia menduga ada kapal yang membuang limbah minyak berwarna hitam tersebut di tengah laut, kemudian limbah tersebut dibawa arus laut ke perairan Bintan.

"Hasil analisis sementara kami, ketika musim angin utara dan arus ke selatan, bisa saja terjadi itu dari kapal-kapal yang lego jangkar ataupun kapal-kapal yang melintas ke dan dari selat Singapura," ujarnya.