Koba, (Antaranews Sumbar) - Air limbah kolam budidaya lele bioflok bisa dimanfaatkan untuk penyubur tanaman dan pohon di sepanjang jalan utama, kata Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sugianto.
"Saya tertarik dengan hasil uji coba yang dilakukan pembudidaya lele bahwa air limbah bisa menyuburkan tanaman dan saya minta semua limbah bioflok ditampung kemudian digunakan untuk menyiram pohon di sepanjang jalan kota," katanya di Koba, Jumat.
Ia juga meminta disediakan satu mobil tangki untuk mengambil air limbah bioflok dan kemudian disiramkan ke sejumlah pohon di jalan lajur dua di Kecamatan Koba.
"Itu kan banyak pohon yang baru ditanam, butuh pemeliharaan agar bisa tumbuh subur. Air limbah bioflok ini saya rasa bagian dari solusi, selain bisa untuk menyuburkan juga bisa mengurangi biaya perawatan pohon kota," jelasnya.
Sugianto memerintahkan kepada Camat Koba untuk menjalankannya dengan mendata seluruh kolam bioflok di kecamatan itu baik yang dikelola kelompok maupun perorangan.
"Data seluruh kolam bioflok dan gunakan satu mobil khusus untuk mengambil air limbah kolam tersebut, kemudian disiram ke pohon sebagai uji coba apakah air limbah ini bagus atau tidak untuk diolah nanti menjadi pupuk kompos," katanya.
Dalam jangka panjang dinas terkait juga bisa memanfaatkan air kolam bioflok itu sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk kompos.
"Buktinya kan sudah ada, Pokdakan yang ketuanya Pak Amin sudah melakukan uji coba menyiram air limbah bioflok itu ke tanaman seperti sawit, lada, sayuran dan saya melihat sendiri tanaman itu sangat subur," tambahnya.(*)
Air limbah kolam lele bisa dimanfaatkan untuk penyubur tanaman
Itu kan banyak pohon yang baru ditanam, butuh pemeliharaan agar bisa tumbuh subur. Air limbah bioflok ini saya rasa bagian dari solusi, selain bisa untuk menyuburkan juga bisa mengurangi biaya perawatan pohon kota