Pemkab Pesisir Selatan diminta lanjutkan pembangunan batu pemecah ombak Salido

id Darizal Basir

Pemkab Pesisir Selatan diminta lanjutkan pembangunan batu pemecah ombak Salido

Anggota DPR RI, Darizal Basir berfoto bersama peserta sosialisasi empat pilar MPR RI di Objek Wisata Pantai Sago, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Rabu (21/2). (ANTARA SUMBAR/Didi Someldi Putra)

Painan, (Antaranews Sumbar) - Anggota DPR RI Daerah Pemilihan I Provinsi Sumatera Barat, Darizal Basir mengingatkan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan untuk melanjutkan pembangunan batu penahan ombak di Pantai Salido, Kecamatan IV Jurai. "2016, kementerian terkait telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp5 miliar untuk membangun sekitar satu kilometer batu penahan ombak di sana, namun tidak dilanjutkan hingga sekarang," katanya usai sosialisasi empat pilar MPR RI di Painan, Rabu.

Padahal pembangunan batu penahan ombak di sana merupakan proyek tahun jamak sehingga jika pemerintah kabupaten aktif maka dana berikutnya akan segera dikucurkan.

Menurutnya, sesuai rencana awal pembangunan batu pemecah ombak akan dilaksanakan sepanjang lima kilometer dan jika pemerintah kabupaten serius hal itu akan terlaksana.

"Sebagai daerah pesisir, keberadaan batu penahan ombak memang sangat dibutuhkan sehingga bila terjadi cuaca ekstrem kerusakan daratan akibat ombak yang besar bisa diminimalkan," katanya.

Apalagi katanya, di sekitar pantai Salido merupakan permukiman warga, sehingga jika tidak diantisipasi lebih awal kerugian material dan non material tidak bisa dihindarkan.

Sementara itu, warga yang menetap di Pantai Salido, Salimar (35) berharap pembangunan batu penahan ombak secepatnya dilanjutkan sehingga mereka yang menetap di pinggiran pantai tidak perlu lagi was-was.

Selain itu sebutnya, akibat pembangunan batu penahan ombak yang tidak dibangun menyeluruh mengakibatkan bangunan itu tidak kokoh dan sebagian sudah ada yang rusak.

Menurutnya, jika batu penahan ombak tidak segera dibangun selain rumah, tanaman warga berupa pohon kelapa dan tanaman produktif lainnya akan terancam abrasi pantai.

"Jika pemerintah kabupaten belum tanggap terhadap persoalan ini, kami berharap Bapak Darizal Basir membuka pembicaraan dengan pejabat terkait," katanya.