Pesawat asing diturunkan paksa dalam simulasi Kosek Hanudnas III TNI-AU

id pesawat tempur

Pesawat asing diturunkan paksa dalam simulasi Kosek Hanudnas III TNI-AU

Pesawat tempur TNI-AU. (Antara)

Secara terpadu Kosek Hanudnas III menggelar simulasi penurunan paksa untuk melatih dan menguji unsur-unsur yang berada di bawahannya
Pekanbaru, (Antaranews Sumbar) - Pesawat milik asing diturunkan paksakan (force down) dalam simulasi dengan sandi Perkasa C 2018 yang digelar TNI AU melalui Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) III wilayah Sumatera.

"Secara terpadu Kosek Hanudnas III menggelar simulasi penurunan paksa untuk melatih dan menguji unsur-unsur yang berada di bawahannya," kata Asisten Operasi Komando Hanudnas, Kolonel Pnb Yosta Riza di Pekanbaru, Rabu.

Dia menjelaskan, dalam simulasi tersebut melibatkan sejumlah unsur militer yang tergabung dalam Kosek Hanudnas III seperti Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo Medan, Denrudal 004 Dumai, TNI AL yang armadanya memiliki pertahanan udara hingga Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Secara keseluruhan, dalam latihan yang digelar selama tiga hari sejak awal pekan ini melibatkan 886 prajurit.

Riza menuturkan, simulasi tersebut bertujuan untuk menguji kesiapan dan kemampuan seluruh unsur-unsur yang bernaung pada Kosek Hanudnas III. Selain itu, melalui simulasi gabungan tersebut juga mengukur kemampuan integrasi antar unsur militer.

Pantauan Kantor Berita Antara, dalam latihan terakhir tersebut dilakukan dengan melibatkan dua unit pesawat tempur jenis F16 Block C/D dari skadron udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Digambarkan, satu unit pesawat sipil jenis Fokker dengan nomor ekor A-2804 tertangkap radar memasuki wilayah udara NKRI tanpa izin.

Saat dikonfirmasi dari darat, pesawat tersebut tidak memberikan jawaban, sehingga Lanud Roesmin Nurjadin yang dilengkapi Skadron 16 dan 12 serta diperkuat jet tempur F16 dan Hawk 100/200 langsung menerbangkan armadanya ke udara.

"Hanya butuh 4 hingga 5 menit pesawat sudah 'airbone' ke udara. Kali ini kita kerahkan dua pesawat F16 untuk identifikasi," urai Riza.

Saat di udara, pilot F16 berupaya berkomunikasi dengan pilot pesawat asing yang diawaki sejumlah penumpang tersebut. Pilot berupaya mengusir pesawat itu, namun tidak kunjung memberikan respon yang baik sehingga harus diturunkan paksa.

Tujuh menit berselang, pesawat tersebut telah mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin. Tim gabungan prajurit khusus Paskhas 462 Pulanggeni, POM AU, hingga tim penjinak bom siaga sebelum pesawat mendarat.

Dengan bersenjata lengkap laras panjang, prajurit TNI mengelilingi pesawat tersebut. Tampak tiga awak pesawat langsung ditangkap dan digelandang untuk kemudian diperiksa intensif.

Riza melanjutkan, sebagai upaya menjaga wilayah udara NKRI, TNI tidak akan sungkan menghancurkan pesawat asing di udara. Namun itu harus sesuai dengan tingkat ancaman pada Ibu Pertiwi.(*)

Melengkapi Riza, Kepala Dinas Operasi Lanud Roesmin Nurjadin Letkol Pnb Jajang Setiawan mengatakan melalui kegiatan tersebut akan sangat bermanfaat menguji kesiapan prajuritnya.

"Kita sudah memiliki Protap 'Force Down', termasuk peralihan penanganan dari Hanud sampai ke Lanud Roesmin. Ini menguji Protap kita seandainya hal ini benar-benar terjadi," tuturnya.