Menumbuak padi ala tempo dulu, cara masyarakat Sijunjung rayakan HUT

id Padi,Sijunjung

Menumbuak padi ala tempo dulu, cara masyarakat Sijunjung rayakan HUT

Bupati Sijunjung Yuswir Aritin meninjau kelompok dalam festival manumbuak padi di lesung. (Ist)

Muaro (Antaranews Sumbar) Tradisi menumbuak padi di lesung menggunakan antan --kayu dibuat khusus-- yang secara tradisional difungsikan masyarakat di Minangkabau tempo dulu, kembali diingatkan melalui festival diadakan pemerintah Kabupaten Sijunjung untuk pecahkan rekor MURI.

Kegiatan itu, diselenggarakan dalam memeriahkan hari puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) kabupaten yang ke-69 , di depan gedung Pancasila Muaro, Kamis.

Sejalan rengan festival manumbuk padi di lasuang, juga digelar gebyar Paud melukis sepanjang 1,5 km untuk memecahkan rekon MURI.

Festival manumbuak padi di lasuang ini digelar untuk menghidupkan kembali tradisi leluhur. Lasuang atau lesung merupakan alat untuk menumbuk padi pada masa lalu.

Dalam budaya Minangkabau, lasuang merupakan salah satu tempat untuk bermain, dan lasuang juga tempat mendapatkan pengalaman hidup.

Seorang ibu tidak hanya memberikan nasehat ketika berada di rumah saja, namun si anak juga bisa mendapatkan petuah-petuah disaat berada di lokasi lasuang.

Festival Manumbuak padi ini diikuti oleh ibu-ibu perwakilan OPD dan Organisasi Wanita mulai dari tingkat Nagari sampai Kecamatan se Kabupaten Sijunjung.

Selain itu, dalam memeriahkan HUT Kabupaten Sijunjung juga digelar gebyar paud melukis di atas kain putih sepanjang 1,5 km yang diikuti anak-anak Paud sebanyak lebih kurang 5000 orang untuk memecahkan rekor Muri.

Kegiatan diikuti oleh Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Wakil Bupati Arrival Boy, Ketua DPRD, Sekdakab, Ketua TP PKK, Kepala OPD terkait, Forkopimda.

Turut dihadiri oleh Dirjen Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indo Jalito, juga penyanyi legendaris asal Minangkabau Eli Kasim serta seluruh masyarakat Kabupaten Sijunjung.

Kegiatan juga diisi dengan pertunjukkan kesenian dari siswa-siswi SD, SMP dan SLTA, Peragaan busana kain tenun Unggan, serta hiburan lainnya.(***)