Lakitan tengah bentuk pemuda peduli wisata

id Air terjun timbulun

Lakitan tengah bentuk pemuda peduli wisata

Air Terjun Timbulun Barangin di Nagari Lakitan Tengah, Pesisir Selatan. (Istimewa)

Painan, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Nagari (Pemerintah Desa) Lakitan Tengah, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat segera membentuk perkumpulan pemuda peduli wisata untuk mempopulerkan objek wisata air terjun pada daerah setempat.

"Di nagari kami terdapat tujuh air terjun yang mempesona yang kami populerkan dengan nama Objek Wisata Tujuh Timbulun," kata Wali Nagari setempat, Irwandi di Painan, Minggu.

Setelah terbentuk selanjutnya, kata dia pemuda dan pemerintah nagari akan merumuskan beberapa program dalam upaya mempromosikan objek wisata tujuh timbulun itu.

"Dalam waktu dekat para pemuda yang ada di masing-masing kampung akan kami kumpulkan untuk mewujudkan hal itu," ujarnya.

Ia menambahkan ketujuh air terjun itu ialah Air Terjun Timbulan Palano, di lokasi terdapat air terjun setinggi 40 meter namun airnya tidak langsung jatuh atau terjun, namun mengikuti lekukan batu yang menyerupai sadel sepeda.

Selanjutnya, Timbulun Sampik sesuai dengan namanya "sampik" yang diartikan dari bahasa masyarakat setempat yakni sempit, sempit yang dimaksud bukanlah lokasinya namun air terjun setinggi 15 meter jatuh dari titik sempit sehingga dinamakan Timbulun Sampik.

Berikutnya, Timbulun Sumu-Sumu atau sumur-sumur, di lokasi terdapat lekukan yang berisi air dan yang tidak kalah indah air pada sumur-sumur itu berasal dari air terjun setinggi satu hingga dua meter.

Timbulun Barangin, di lokasi terdapat dua air terjun setinggi 25 meter.

Selanjutnya, Timbulun Golek-Golek di lokasi terdapat hamparan bebatuan berdiameter hampir 50 meter yang memungkinkan puluhan orang tidur-tiduran.

Timbulun Cik Baruak atau Timbulun Kotoran Beruk. Dinamakan demikian karena di lokasi itu terdapat kerikil yang menyerupai kotoran Beruk (Macaca nemestrina).

Terakhir ada air terjun setinggi 15 meter yang meluncur dari bebatuan. Nama timbulun diambil dari masyarakat setempat karena pada dekade 80-an yang bersangkutan terjatuh di lokasi ketika pulang dari ladangnya namun menurutnya peladang itu selamat dari kejadian tersebut. (*)