Wisatawan atraksi bendi di Pantai Padang, cra Asita Sumbar pikat pengunjung

id Bendi,pantai padang

Wisatawan atraksi bendi di Pantai Padang, cra Asita Sumbar pikat pengunjung

Wisawan Nusantara atraksi bendi di sepanjang pantai Padang (ist)

Padang, (Antaranew Sumbar) - Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) Sumatera Barat melibatkan bendi dalam atraksi wisata di Kota Padang sebagai daya tarik wisatawan mengunjungi kota tersebut.

"Untuk bendi wisata ini, kami masukkan dalam agenda wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang, dan mereka tidak dipungut biaya lagi karena sudah masuk pada pembayaran ke agen perjalanan wisata," kata Ketua Asita Sumbar, Ian Hanafiah di Padang, Rabu.

Menurutnya hari ini merupakan kali pertama atraksi wisata menggunakan bendi, wisatawan menikmati matahari terbenam di pantai Padang dari atas bendi.

Hal ini, ujar Ian merupakan kerja sama pihaknya dengan Dinas Pariwisata Padang. Dengan dilibatkannya bendi ini, ia berharap kusir juga menerima manfaat dari pariwisata di kota itu.

Untuk bendi wisata, jelasnya ke depan akan melalui sejumlah kawasan mulai dari depan Dinas Pariwisata atau Taman Budaya, menuju kawasan Batang Arau, Siti Nurbaya, Klenteng dan Kota Tua.

"Untuk yang pertama ini kami membawa tamu dari Jakarta berkeliling di sekitar Pantai Padang," kata dia. Saat ini, lanjut Ian pihaknya sudah membina sekitar 60 kusir bendi agar terbuka dan mengerti bagaimana cara melayani ketika wisatawan berada di atas bendinya.

"Setidaknya mereka sedikit dapat menjelaskan tentang sejarah atau tempat-tempat wisata di Padang," katanya.Kemudian mengenai tarif, ia menyebutkan telah disepakati kusir bendi mendapat bayaran per 30 menit sebanyak Rp50.000.

Ian menilai dengan melibatkan kusir bendi ini, mereka turut terlibat dalam pergerakan ekonomi dari pariwisata Kota Padang. Selain itu, untuk pengelolaan bendi tersebut Dinas Pariwisata Kota Padang telah bekerja dengan anak-anak muda di kota itu dan saat ini sudah ada aplikasinya di layanan unduh aplikasi android yang bernama "go on travel".

Pengelola aplikasi "go on travel", Prima Agdayoza mengatakan aplikasi tersebut mirip dengan aplikasi transportasi dalam jaring, namun bedanya ini moda transportasinya adalah bendi.

"Masyarakat bisa memesan kusir secara dalam jaringan melalui aplikasi itu, per 30 menit dikenakan biaya Rp50.000," ujar Prima.

Namun, kata dia karena masih banayk kusir yang belum menggunakan android, untuk sementara pemesanan akan ditampung melalui satu admin dan pihaknya akan menghubungi kusir melalui telepon. (*)

">