Pariaman, (Antara Sumbar) - Komisi Pemilihan Umum Kota Pariaman Sumatera Barat menerapkan strategi "serangan darat dan udara" dalam upaya menjaring dan meningkatkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.
"Dua strategi ini akan dimaksimalkan dalam Pilkada serentak agar partisipasi masyarakat di Kota Pariaman meningkat," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat Boedi Satria, di Pariaman, Jumat.
Ia menjelaskan "serangan darat" merupakan upaya menjaring partisipasi pemilih melalui delapan elemen, di antaranya sosialisasi kepada Forum Komunikasi Pimpinanan Daerah (Forkopimda) yang terdiri dari Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Kecamatan dan Kelurahan.
Kemudian Organisasi masyarakat (Ormas) yang terdiri dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Organisasi Kepemudaan dan Karang Taruna.
"Selain itu serangan darat juga menargetkan para pemilih pemula, pemilih perempuan, tokoh agama, nelayan, petani, dan penyandang disabilitas," katanya.
Sedangkan "serangan udara", pihak KPU Pariaman akan berupaya melalui media Dalam jaringan (Daring) media sosial seperti Facebook, Instagram, halaman Website dan lainnya.
Penerapan dua strategi itu, sebutnya diperkirakan mampu mendongkrak tingkat partisipasi pemilih saat pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Pada Pilkada 2013 ujar dia, tingkat partisipasi pemilih di kota berjuluk Tabuik tersebut hanya berkisar 68 persen atau setara 61.077 pemilih.
Berdasarkan hasil evaluasi Pilkada 2013, terangnya masih minimnya partisipasi pemilih disebabkan beberapa hal diantaranya para perantau yang terdata sebagai pemilih namun tidak berada di Kota Pariaman sekitar 15 persen.
Kemudian para pelajar atau mahasiswa yang saat pemilihan berlangsung sedang menyelesaikan studi di berbagai daerah mencapai angka lima hingga 10 persen, dan sebagian kecil dari kalangan para nelayan.
Sementara itu Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman mengajak masyarakat di daerah itu agar menggunakan hak pilih saat saat pesta demokrasi tersebut dilaksanakan. Pihaknya juga mengingatkan agar menjadi warga yang bijak dalam menentukan pemimpin masa depan.
"Meskipun hal ini lebih dominan ranah KPU namun sebagai kepala daerah saya juga akan membantu menyosialisasikan agar masyarakat menggunakan hak pilih," ujar dia. (*)