PADANGPANJANG-Peternak sapi perah di Kota Padang Panjang, Sumatra Barat sudah siap bersaing menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Hal ini karena para peternak sapi perah di kota sejuk ini, sudah memiliki sertifikat International Organization for Standardization (ISO) untuk sapi perah mereka.
Walikota Padang Panjang H.Hendri Arnis, BSBA mengatakan, bahwa susu dari sapi perah di kotanya cukup disukai konsumen.
Hal itu disebabkan kemurnian susu yang dihasilkan. Selain itu, kehigienisan susu sapi perah dari kota tersebut telah mendapatkan lisensi dari pihak yang kompeten.
"Kita akan terus memperhatikan peternak sapi perah, supaya bisa bersaing di pasaran nasional dan internasional. ujarnya.
Selain itu, menurut Hendri, adanya MEA akan membantu meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan pelaku usaha di Indonesia, dalam hal ini termasuk produk susu sapi Padang Panjang.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Padang Panjang, Ade Nafrita Anas di Padang Panjang daerah itu saat ini memiliki 406 ekor sapi perah yang bisa memproduksi susu murni 1.600 liter perhari. "Dari 406 ekor itu, baru 200 ekor sapi yang berproduksi," katanya.
Tingkat produksi susu tersebut bisa meningkat apabila perawatan dan makanannya cukup setiap hari. "Istilahnya, input harus seimbang dengan out put, demikian sebaliknya," katanya.
Selain itu, tambah dia, kebersihan kandang juga bisa mempengaruhi kondisi ternak, sehingga peternak diharapkan bisa lebih intensif dalam memperhatikan kebersihan kandang dan sapi.
Menurut dia, budidaya sapi perah yang merupakan produk unggulan peternakan setempat, merupakan prospek yang cukup bagus untuk pertummbuhan ekonomi masyarakat.
Pemkot Padang Panjang dalam upaya peningkatan produksi susu sapi perah, selalu memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada peternak.
Sapi yang bisa memproduksi susu dengan diperah tersebut berumur dua tahun ke atas dan maksimal berumur lima sampai enam tahun.
"Sapi yang bisa menghasilkan susu tersebut adalah sapi dalam keadaan setelah melahirkan, dan bisa berproduksi selama satu tahun ke depan," ujarnya.
Dari 406 ekor sapi perah tersebut dipelihara oleh sembilan kelompok peternak, tersebar di 16 kelurahan yang ada di Padang Panjang.
Peternak sapi perah juga membutuhkan mesin Ultra high temperature (UHT) untuk memperpanjang umur susu yang sudah diperah.
Ia mengatakan mesin UHT itu bisa memperpanjang umur susu hingga sampai tiga bulan, sehingga peternak sapi perah tidak merasa cemas jika susu itu belum terjual hingga beberapa minggu.
Jika tidak memiliki mesin UHT itu, maka umur susu yang sudah diperah dari sapi hanya bertahan beberapa jam saja.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut saat ini katanya, peternak memakai sistem pasteurisasi secara tradisional dan itupun hanya bertahan sekitar satu minggu.
"Kalau susu tidak terjual sampai satu minggu itu, maka kerugian akan melanda peternak," ujarnya.
Untuk itu, Ia berharap pemerintah pusat bisa memperhatikan kebutuhan dari peternak sapi perah yang ada di Padang Panjang.
"Kami akan mengusulkan bantuan mesin UHT itu ke pemerintah pusat. Mudah-mudahan bisa terealisasi," sebutnya.
Susu sapi perah yang sudah diproduksi oleh peternak, selain dipasarkan kesejumlah daerah, juga dipasarkan di Rumah Susu yang terletak di Kelurahan Bukit Surungan setempat.
Peternak sapi perah di Padang Panjang Mukhlizar mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah setempat selama ini terhadap peternak sapi perah.
"Dalam pengembangan sapi perah, Pemkot Padang Panjang sudah cukup banyak memfasilitasi peternak, baik dari sarana maupun bantuan sapi itu sendiri," sebutnya. (*)
Berita Terkait
Pemkot Bukittinggi salurkan PKH Murni Tahap 3 untuk 602 KPM
Senin, 27 Mei 2024 12:10 Wib
Wakil Ketua DPRD sebut defisit murni Rp638 miliar KUA PPAS
Selasa, 12 September 2023 16:10 Wib
Wapres harap pemeriksaan Muhaimin murni penegakan hukum
Jumat, 8 September 2023 16:56 Wib
Pembangunan bandara VVIP IKN tahap penyiapan dokumen perencanaan
Senin, 10 Juli 2023 19:44 Wib
Kejaksaan Pasaman Barat: Dua terdakwa perkara RSUD tidak bebas murni tapi penangguhan
Sabtu, 27 Mei 2023 19:00 Wib
Wako Bukittinggi ke pedagang Jalan Minangkabau : Ini murni untuk kepentingan ekonomi warga
Jumat, 17 Juni 2022 20:32 Wib
Warga Negara Amerika Serikat Heather Mack Bebas Murni
Jumat, 29 Oktober 2021 15:23 Wib
Pembuatan Minyak Kelapa Murni
Senin, 20 September 2021 19:14 Wib