Padang, (Antara Sumbar) - Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry menyebutkan pada 2016 pihaknya mampu memproduksi 6.456.059 ton semen atau mencapai 90 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan target awal 7.136.000 ton.
Meski dihadapkan pada berbagai tantangan internal dan eksternal pada 2016 secara produksi dan penjualan Semen Padang terbilang cukup baik, kata dia di Padang, Jumat.
Ia menyampaikan hal itu saat bersilaturahim dengan pimpinan media massa dihadiri Direktur Keuangan PT Semen Padang Tri Hartono Rianto, Direktur Produksi Indrieffouny Indra, Kepala Internal Audit Oktoweri, Kepala Biro Humas Nur Anita Rahmawati.
Menurutnya pada 2017 PT Semen Padang tetap optimistis di tengah persaingan industri semen nasional yang makin ketat.
"Walau persaingan semakin ketat terutama di Pulau Jawa, kami yakin bisa mencapai target apalagi pabrik Indarung VI sudah hampir rampung," katanya.
Sementara pada 2016 produksi klinker sebesar 4.980.985 ton atau 92,40 persen dari RKAP 5.390.380 ton dan total penjualan 6.980.615 ton atau tercapai 91,14 persen dari RKAP sebesar 7.659.000, terangnya.
Kemudian pada 2016, PT Semen Padang juga banyak menorehkan prestasi, di antaranya meraih proper hijau, juara I pengelolaan kearsipan dari ANRI, juara I keterbukaan informasi publik dari Komisi Informasi Sumbar.
Lalu meraih platinum Award IQA 2016, wajib pajak terbaik, meraih platinum for global communication, dan gold for Annual Report dari League of American Communications Professionals, industri hijau level IV, serta runner up Asean Risk Awards 2016, lanjut dia.
Terkait proyek selama 2016, ia menyebutkan ada tiga proyek strategis, yakni Cement Mill Dumai, Proyek Indarung VI, dan Packing Plant Bengkulu.
Packing Plant dan Cement Mill Dumai dengan total investasi Rp349,88 miliar pada 2016 telah berproduksi sebesar 534.300 ton atau tercapai 96 persen dari RKAP sebesar 554.000 ton, katanya.
Bahkan, volume pemasaran PP/CM Dumai ini berhasil melebihi target 100,9 persen dengan volume 559.220 ton dari RKAP 554.108 ton, lanjut dia.
Ia menyampaikan pada 2017, di Cement Mill Dumai akan menambah investasi baru, berupa pembuatan silo klinker, dan penyempurnaan sistem loading semen bag ke kapal dan unloading klinker.
Sementara itu, penyelesaian pabrik Indarung VI per Desember 2016, sudah pada posisi 97,32 persen, pada Januari 2017 direncakan dilakukan hot test rawmill, dan fire on kiln.
Investasi lainnya adalah, penambahan satu lagi Packing Plant Semen Padang, di Bengkulu. Peletakan batu pertama pabrik kantong dengan investasi sebesar Rp75 miliar ini dilaksanakan pada 28 Desember 2016.
Ia menjelaskan pada 2017, PT Semen Padang menargetkan produksi semen sebesar 7.433.900 ton, dan volume penjualan sebesar 8.359.000.
Sebelumnya Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno mengatakan pembangunan pabrik baru Indarung VI PT Semen Padang akan memberikan kontribusi secara tidak langsung terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Sumbar.
Kontribusi tidak langsung itu dapat diwujudkan melalui bentuk pajak dan retribusi yang harus dibayarkan perusahaan BUMN itu sebagaimana ditetapkan peraturan daerah (Perda) Sumbar dan Kota Padang, katanya.
Selain itu, terangnya pembangunan pabrik Indarung VI juga berkorelasi terhadap kebutuhan bahan baku lainnya, peralatan pendukung dan pengangkutan produk.
Efek positif lainnya adalah meningkatnya kebutuhan tambahan tenaga kerja baik dari dalam daerah maupun luar daerah, sehingga membuka peluang kerja di Sumbar, ujarnya. (*)