Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menargetkan penilaian akreditasi berkala puskesmas di kota itu tuntas pada 2017.
"Penilaian tersebut merupakan tindak lanjut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 yang menegaskan setiap puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali," kata Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Sawahlunto dr Ambun Kadri di Sawahlunto, Jumat.
Akreditasi itu, katanya, salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama bagi instalasi kesehatan yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Persyaratan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," ujarnya.
Dia mengatakan sembilan indikator yang menjadi standar penetapan status akreditasi, di antaranya penyelenggaraan pelayanan, kepemimpinan dan manajemen, serta mutu layanan klinis yang berorientasi pasien.
Dari hasil penilaian dua puskesmas di kota itu pada 2016, katanya, Puskesmas Talawi berhasil meraih status akreditasi utama dan untuk Puskesmas Silungkang hasil penilaiannya belum diterbitkan oleh tim kementerian tersebut.
Berdasarkan perkiraan pihaknya, status akreditasi yang diperoleh akan memiliki nilai yang sama dengan Puskesmas Talawi.
"Akreditasi utama yang dicapai oleh Puskesmas Talawi merupakan tingkat akreditasi tertinggi di Provinsi Sumatera Barat saat ini," ungkapnya.
Pihaknya berupaya pada penilaian akreditasi terhadap empat puskesmas lainnya, yakni Puskesmas Lunto, Sungai Durian, Kolok, dan Kampung Teleng pada 2017, bisa meraih predikat yang sama agar derajat kesehatan masyarakat bisa lebih ditingkatkan.
Sekretaris Komisi I DPRD Kota Sawahlunto Epy Kusnadi meminta perolehan status akreditasi tersebut juga diiringi dengan pemenuhan hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik.
"Masih ada keluhan masyarakat yang harus ditindaklanjuti terkait pelayanan yang diberikan, di antaranya pemenuhan stok obat-obatan serta instalasi vital lainnya, termasuk kurang profesionalnya paramedis dalam menangani pasien," kata dia. (*)
Berita Terkait
Puskesmas Tapan, Pessel lakukan kunjungan terhadap balita gizi kurang di Nagari Kubu Tapan
Jumat, 29 November 2024 12:23 Wib
Pesisir Selatan prioritaskan pembangunan puskesmas pembantu di setiap nagari
Kamis, 14 November 2024 10:05 Wib
Puskesmas Tapan, Pesisir Selatan laksanakan Pos Gizi Layani Balita Gizi Buruk dan Stunting
Minggu, 10 November 2024 5:43 Wib
Kader tubercolosis Kota Solok berperan penting cegah penyakit menular
Kamis, 7 November 2024 4:49 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Dorong Perlindungan Pekerja dalam Launching Program Puskesmas IV Koto Kinali
Senin, 4 November 2024 12:14 Wib
Puskesmas Pariaman dapat penghargaan dari Kemenkes terkait ILP
Senin, 21 Oktober 2024 18:03 Wib
Dinas Kesehatan Pesisir Selatan laksanakan pendampingan Tim Ahli ke Puskesmas
Jumat, 18 Oktober 2024 10:09 Wib
Masuk nominasi Puskesmas Layanan Primer Terbaik, Puskesmas Tapan dinilai Kemenkes RI
Rabu, 16 Oktober 2024 18:38 Wib