Relawan Sawahlunto Persiapkan Pemberangkatan Bantuan Gempa Aceh
Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Kelompok relawan di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat mulai persiapkan pemberangkatan bantuan korban gempa Pidie Aceh setelah melakukan penggalangan selama dua pekan hingga Kamis malam.
"Pemberangkatan yang semula dijadwalkan 17 Desember diundur menjadi 23 Desember 2016 karena animo beberapa kelomok masyarakat masih tinggi untuk menyalurkan bantuan yang dihimpun secara sporadis di berbagai lokasi," kata satu koordinator dari Komunitas Pencinta Alam Sawahlunto (Kompas), Roynaldo di Sawahlunto, Kamis malam.
Hingga penutupan penerimaan bantuan, lanjutnya, ada penambahan jumlah total dari beberapa klub biker dari Kecamatan Talawi dan beberapa kecamatan lainnya berupa uang tunai sebesar Rp3 juta lebih serta beberapa karung pakaian bekas.
Rencananya, sebagian uang yang terkumpul tersebut akan dimanfaatkan untuk membeli sejumlah barang kebutuhan harian bagi pengungsi dan akan diberangkatkan bersama paket bantuan lainnya melalui jalur darat yang didampingi oleh beberapa anggota tim relawan menuju Kabupaten Pidie.
"Kami sepakat untuk mengantarkan sendiri bantuan tersebut agar bisa mendapatkan gambaran utuh tentang situasi terkini di lokasi yang terdampak bencana gempa," kata dia.
Hal itu, tambahnya, akan menjadi acuan bagi seluruh relawan di kota itu untuk mengambil kesimpulan apakah penggalangan dana sudah bisa dihentikan atau dilanjutkan nantinya.
Relawan lainnya, Tya, menambahkan hingga saat ini nilai bantuan yang berhasil dikumpulkan berupa uang tunai dan barang mencapai total sebesar Rp35 juta.
"Kami mengapresiasi kepercayaan yang telah diberikan masyarakat serta beberapa kelompok donatur lainnya untuk menyalurkan bantuan bagi korban gempa Aceh melalui posko ini, semoga ketulusan dan keikhlasan yang telah kita tunjukkan bersama mampu meringankan beban saudara kita yang terkena bencana," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan menindaklanjuti perintah Presiden dalam percepatan penanganan darurat maka hal ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga pelayanan dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Data dampak bencana harus secepatnya dituntaskan. Kalau tidak ada database yang valid, kita sulit untuk selesaikan pekerjaan ini. Salah satunya adalah jumlah pengungsi," katanya.
Selain itu, Kementerian Kesehatan mengirim enam dokter spesialis kejiwaan sebagai bagian dari penanggulangan pascagempa bumi di Aceh, kata Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes Fidiansyah.
Enam dokter itu akan berkoordinasi dengan Pusat Krisis, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan Dinkes Provinsi Aceh, serta pemangku kepentingan lain untuk penanganan masalah kesehatan jiwa dengan program jangka pendek dan jangka panjang, kata Fidi lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta. (*)
"Pemberangkatan yang semula dijadwalkan 17 Desember diundur menjadi 23 Desember 2016 karena animo beberapa kelomok masyarakat masih tinggi untuk menyalurkan bantuan yang dihimpun secara sporadis di berbagai lokasi," kata satu koordinator dari Komunitas Pencinta Alam Sawahlunto (Kompas), Roynaldo di Sawahlunto, Kamis malam.
Hingga penutupan penerimaan bantuan, lanjutnya, ada penambahan jumlah total dari beberapa klub biker dari Kecamatan Talawi dan beberapa kecamatan lainnya berupa uang tunai sebesar Rp3 juta lebih serta beberapa karung pakaian bekas.
Rencananya, sebagian uang yang terkumpul tersebut akan dimanfaatkan untuk membeli sejumlah barang kebutuhan harian bagi pengungsi dan akan diberangkatkan bersama paket bantuan lainnya melalui jalur darat yang didampingi oleh beberapa anggota tim relawan menuju Kabupaten Pidie.
"Kami sepakat untuk mengantarkan sendiri bantuan tersebut agar bisa mendapatkan gambaran utuh tentang situasi terkini di lokasi yang terdampak bencana gempa," kata dia.
Hal itu, tambahnya, akan menjadi acuan bagi seluruh relawan di kota itu untuk mengambil kesimpulan apakah penggalangan dana sudah bisa dihentikan atau dilanjutkan nantinya.
Relawan lainnya, Tya, menambahkan hingga saat ini nilai bantuan yang berhasil dikumpulkan berupa uang tunai dan barang mencapai total sebesar Rp35 juta.
"Kami mengapresiasi kepercayaan yang telah diberikan masyarakat serta beberapa kelompok donatur lainnya untuk menyalurkan bantuan bagi korban gempa Aceh melalui posko ini, semoga ketulusan dan keikhlasan yang telah kita tunjukkan bersama mampu meringankan beban saudara kita yang terkena bencana," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan menindaklanjuti perintah Presiden dalam percepatan penanganan darurat maka hal ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga pelayanan dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Data dampak bencana harus secepatnya dituntaskan. Kalau tidak ada database yang valid, kita sulit untuk selesaikan pekerjaan ini. Salah satunya adalah jumlah pengungsi," katanya.
Selain itu, Kementerian Kesehatan mengirim enam dokter spesialis kejiwaan sebagai bagian dari penanggulangan pascagempa bumi di Aceh, kata Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes Fidiansyah.
Enam dokter itu akan berkoordinasi dengan Pusat Krisis, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan Dinkes Provinsi Aceh, serta pemangku kepentingan lain untuk penanganan masalah kesehatan jiwa dengan program jangka pendek dan jangka panjang, kata Fidi lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta. (*)