Siberut Barat Daya Minta Pembangunan Bandara Internasional

id Nasrul Abit

Siberut Barat Daya Minta Pembangunan Bandara Internasional

Wagub Sumbar Nasrul Abit (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mendapatkan permintaan pembangunan bandara internasional ketika melakukan kunjungan kerja ke Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Dalam kunjungan kerja selama empat hari kami mendapat permintaan untuk pembangunan bandara internasional dari masyarakat di Kecamatan Siberut Barat Daya," kata Nasrul Abit di Padang, Rabu.

Ia mengatakan permintaan bandara tersebut bertujuan untuk menunjang pariwisata di kecamatan yang dikenal dengan ombak untuk berselancar itu.

"Permintaan tersebut telah dicatat untuk dilakukan pembahasan. Terutama untuk memilah mana yang termasuk kewenangan pusat, provinsi, dan kabupaten," katanya.

Permintaan pembangunan bandara internasional itu disampaikan pada pertemuan akhir kunjungan kerja wakil gubernur serta 23 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), di Kantor Kecamatan Siberut Selatan, Selasa (8/11).

"Kami menyadari bandara itu diperlukan untuk mendukung pariwisata. Namun pembangunan tersebut harus dilakukan bertahap, dan masuk dalam program jangka panjang," jelas Nasrul Abit.

Sementara Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Mentawai D Lubis Sabelau, mengatakan bandara itu diminta masyarakat melalui Pemerintahan Kecamatan Siberut Barat Daya, untuk memperluas akses transportasi kepada wisatawan.

"Sengaja diminta bandara internasional karena target pariwisata daerah setempat adalah wisatawan asing. Jadi akses menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak hanya melalui laut," katanya.

Saat ini, katanya, masyarakat telah membebaskan lahan seluas 300 hektare untuk pembangunan bandara internasional tersebut.

Pada bagian lain Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, melakukan kunjungan kerja ke Mentawai dengan membawa sebanyak 23 pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) provinsi.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi persoalan daerah itu.dan dijadikan dasar untuk membawa Mentawai keluar dari daerah tertinggal. Hasil identifikasi selanjutnya juga akan dikirimkan ke pemerintahan pusat.

Setelah empat hari mengidentifikasi permasalahan di empat kecamatan di Pulau Siberut, dimulai sejak Sabtu (5/11), rombongan wakil gubernur kembali ke Padang pada Selasa (8/11) malam. (*)