Legislator: Cegah AIDS dengan Mengawasi Pergaulan Anak

id AIDS

Legislator: Cegah AIDS dengan Mengawasi Pergaulan Anak

Ilustrasi. (ANTARA FOTO)

Padang, (Antara Sumbar) - Anggota DPRD Sumatera Barat (Sumbar) Siti Izzati Aziz mengatakan dengan mengawasi pergaulan anak dapat mencegah tertular penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

"Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar terdapat 64 kasus baru penderita penyakit menular AIDS hingga Juli 2016," katanya di Padang, Senin.

Ia mengatakan pendidikan awal dari seorang anak adalah keluarga dan lingkungan, sehingga jika terus diawasi pergaulan anak maka penularan penyakit AIDS akan dapat dicegah.

Menurutnya jika dari keluarga tidak peduli dengan anak-anaknya maka akan sulit mengontrol jika sudah berada di luar rumah.

Untuk itu, katanya orang tua, ninik mamak dan seluruh keluarga harus dapat mengontrol perilaku dari anak kemenakannya. "Kalau hendak keluar rumah tanyakan dulu tujuannya," kata Siti.

Hal itu adalah akibat dari pergaulan bebas anak-anak muda saat ini dan juga moral yang sudah semakin menyimpang.

Menurutnya seiring berjalan waktu, terjadi pergeseran nilai kebudayaan dari masyarakat Sumbar. "Dari data Dinkes Sumbar itu kita dapat menyimpulkan ada sesuatu yang tidak beres di daerah kita," ujarnya.

Ia meminta kepada ninik mamak, orang tua dan keluarga untuk dapat mengontrol anak-anaknya agar "tunas-tunas" bangsa itu tidak rusak sebelum menjadi orang yang berguna.

Sebelumnya, Psikolog dari Universitas Andalas (Unand) Padang Nila Anggreiny mengatakan orang tua perlu mengajarkan pendidikan seks sejak dini agar anak mengerti dan bisa terhindar dari pergaulan yang tidak sehat.

"Pendidikan seks diajarkan sesuai dengan masa perkembangan anak, dimana ketika anak mulai bertanya kepada orang tua harus bisa menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak," terangnya.

Ia mencontohkan orang tua bisa mulai mengajarkan kepada anak mengenai organ tubuh yang ia miliki seperti kemaluan dan bagaimana ia harus menjaganya dari orang lain.

"Orang tua perlu aktif mencari referensi agar apa yang disampaikan kepada anak dapat tepat sasaran," ujarnya. (*)