Wapres Berpesan Kepada Umat Hindu Soal Kebhinekaan

id Wapres Jusuf Kalla

Surabaya, (Antara Sumbar) - Wakil Presiden Jusuf Kalla berpesan kepada umat Hindu agar tetap menjaga kebhinnekaan dengan mengedepankan toleransi antarsesama.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada umat Hindu yang sudah menjaga persatuan dan kesatuan," kata Wapres saat memberikan sambutan pembukaan Mahasabha XI Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.

Menurut dia, Bangsa Indonesia bisa besar karena perbedaan dan saling menghormati antara yang satu dengan yang lain.

"Negara punya misi yang besar dalam memajukan bangsa ini, masyarakat adil dan makmur. Negara juga menghormati kepada siapa saja tanpa pandang dari mana, apa kepecayaannya selama masih bisa berbuat baik untuk bangsa," ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa banyak negara yang belajar pada Indonesia karena mampu menyatukan berbagai perbedaan latar belakang.

Wapres juga kembali berterima kasih kepada umat Hindu yang mampu menjadikan Pulau Bali sebagai tujuan wisata terkenal di dunia.

"Bagaimana masyarakat Hindu di Bali bisa memajukan daerah, khususnya wisata dengan kearifan lokal, keramahan, kejuruan, dan melayani sehingga Bali terkenal di seluruh dunia," ujarnya.

Ketua Panitia Mahasabha XI PHDI Laksamana Muda TNI (Ingn) Ary Atmaja melaporkan bahwa pertemuan lima tahunan tersebut dihadiri 646 peserta dari kalangan sabha pandhita, sabha walaka, pengurus PHDI pusat dan daerah, serta organisasi-organisasi bernafaskan Hindu.

Acara yang digelar di Surabaya pada 21-24 Oktober 2016 itu mengagendakan pemilihan Ketua Umum PHDI Pusat, menetapkan AD/ART, dan menyusun program kerja.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo berterima kasih kepada PHDI yang memilih daerahnya sebagai tempat rapat besar lima tahunan.

"Masyarakat Hindu Bali dan Jawa Timur pulang kampung. Mereka adalah keturunan Kerajaan Majapahit," ujarnya saat memberikan sambutan selamat datang.

Pembukaan muhasabha ditandai dengan pemukulan gong oleh Wapres dengan didampingi Menkop dan UMKM Anak Agung Ngurah Puspayoga dan Menkominfo Rudiantara serta Gubernur Jatim.

Sebelum meninggalkan tempat acara, Wapres berkesempatan menyaksikan seni, drama, dan tari (sendratari) yang mengisahkan berdirinya Nusantara. (*)