Menaker Kunjungi Pameran Inovatif Kreatif Kolaborasi Nusantara
Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakiri mengunjungi pameran Inovatif Kreatif Kolaborasi Nusantara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (7/10) malam.
"Kegiatan yang digagas oleh Badan ekonomi Kreatif (BEKRAF) Republik Indonesia ini sangat positif dan diharapkan mampu memicu minat masyarakat usia produktif untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dalam meningkatkan daya saing produk-produk lokal dalam melakukan penetrasi pasar secara luas," kata Menaker dalam kunjungannya pada kegiatan yang dipusatkan di kawasan Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Kota Sawahlunto.
Menurutnya, peningkatan minat tersebut diyakini akan memberikan tren positif terhadap penyediaan lapangan pekerjaan dengan nilai ekonomis yang cukup menjanjikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Ia mengatakan penguatan pasar kerajinan produksi pengrajin lokal merupakan salah satu elemen penting dalam memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Penguatan-penguatan yang dilakukan itu akan berkembang menjadi rangkaian stimulus di bidang sektor riil yang akan memicu semakin kuatnya daya beli masyarakat," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, dunia usaha juga akan lebih bergairah dengan kehadiran tenaga kerja yang terampil serta memiliki ide dan inovasi baru dalam menyiptakan produk-produk turunan yang secara otomatis akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak lagi.
Sementara itu, ketua tim IKKON Bekraf Kota Sawahlunto, Sugeng Untung, mengatakan kegiatan pameran tersebut digelar pihaknya merupakan rangkaian akhir dalam upaya pembinaan yang dilakukan tim tersebut terhadap pengrajin lokal di kota itu.
"Intinya adalah bagaimana kekhasan produk kerajinan lokal di kota ini tetap dipertahankan meskipun dikembangkan menjadi berbagai macam produk turunan yang berhasil di desain," kata dia.
Pada pameran tersebut, lanjut dia, pihaknya telah mencoba mendesain beberapa produk lokal dengan menggunakan pendekatan keragaman jenis produk berdasarkan manfaatnya.
Seperti kerajinan payung kertas yang dihasilkan oleh masyarakat Kecamatan Talawi, jelasnya, kualitas produksinya ditingkatkan terlebih dahulu dengan menggunakan beberapa bahan limbah seperti serbuk kayu sisa pembuatan tangkai payung yang diolah melalui proses kimia dengan bahan campuran dari kulit pisang.
"Selain melahirkan kreasi baru dengan kekhasan yang terpelihara, beberapa produk turunannya juga berhasil didesain menarik dan berkualitas, seperti lampu kamar tidur dan lain sebagainya," ujar dia.
Pihaknya berharap, sebelum produk-produk tersebut dikembangkan secara luas oleh pengrajin lokal kota itu, seluruhnya bisa dilindungi dengan regulasi-regulasi yang menjamin kepastian pasar para pengrajin, seperti kewajiban menggunakan produk lokal oleh hotel dan homestay yang ada.
"Regulasi tersebut tentu tidak akan merugikan pihak pengusaha karena produk yang dihasilkan sudah memenuhi standar kualitas yang diinginkan," kata dia. (*)
"Kegiatan yang digagas oleh Badan ekonomi Kreatif (BEKRAF) Republik Indonesia ini sangat positif dan diharapkan mampu memicu minat masyarakat usia produktif untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dalam meningkatkan daya saing produk-produk lokal dalam melakukan penetrasi pasar secara luas," kata Menaker dalam kunjungannya pada kegiatan yang dipusatkan di kawasan Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Kota Sawahlunto.
Menurutnya, peningkatan minat tersebut diyakini akan memberikan tren positif terhadap penyediaan lapangan pekerjaan dengan nilai ekonomis yang cukup menjanjikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Ia mengatakan penguatan pasar kerajinan produksi pengrajin lokal merupakan salah satu elemen penting dalam memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Penguatan-penguatan yang dilakukan itu akan berkembang menjadi rangkaian stimulus di bidang sektor riil yang akan memicu semakin kuatnya daya beli masyarakat," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, dunia usaha juga akan lebih bergairah dengan kehadiran tenaga kerja yang terampil serta memiliki ide dan inovasi baru dalam menyiptakan produk-produk turunan yang secara otomatis akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak lagi.
Sementara itu, ketua tim IKKON Bekraf Kota Sawahlunto, Sugeng Untung, mengatakan kegiatan pameran tersebut digelar pihaknya merupakan rangkaian akhir dalam upaya pembinaan yang dilakukan tim tersebut terhadap pengrajin lokal di kota itu.
"Intinya adalah bagaimana kekhasan produk kerajinan lokal di kota ini tetap dipertahankan meskipun dikembangkan menjadi berbagai macam produk turunan yang berhasil di desain," kata dia.
Pada pameran tersebut, lanjut dia, pihaknya telah mencoba mendesain beberapa produk lokal dengan menggunakan pendekatan keragaman jenis produk berdasarkan manfaatnya.
Seperti kerajinan payung kertas yang dihasilkan oleh masyarakat Kecamatan Talawi, jelasnya, kualitas produksinya ditingkatkan terlebih dahulu dengan menggunakan beberapa bahan limbah seperti serbuk kayu sisa pembuatan tangkai payung yang diolah melalui proses kimia dengan bahan campuran dari kulit pisang.
"Selain melahirkan kreasi baru dengan kekhasan yang terpelihara, beberapa produk turunannya juga berhasil didesain menarik dan berkualitas, seperti lampu kamar tidur dan lain sebagainya," ujar dia.
Pihaknya berharap, sebelum produk-produk tersebut dikembangkan secara luas oleh pengrajin lokal kota itu, seluruhnya bisa dilindungi dengan regulasi-regulasi yang menjamin kepastian pasar para pengrajin, seperti kewajiban menggunakan produk lokal oleh hotel dan homestay yang ada.
"Regulasi tersebut tentu tidak akan merugikan pihak pengusaha karena produk yang dihasilkan sudah memenuhi standar kualitas yang diinginkan," kata dia. (*)