Dishubkominfo Sumbar Sosialisasikan Media Tradisional di Agam

id Dishubkominfo, Sumbar, Sosialisasikan, Media Tradisional, Agam

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat menyosialisasikan media tradisional kepada pelaku seni dari 10 kabupaten dan kota di Lubuk Basung, Kamis.

Kepala Bidang Kominfo Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar, Nurfitrisman di Lubuk Basung, mengatakan, peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 40 orang yang berasal dari pelaku seni media tradisional.

Mereka ini merupakan utusan dari Kabupaten Agam, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pasaman, Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Bukittinggi, Pariaman, Padang Panjang dan Padang.

Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan program kerja Dishubkominfo Sumbar dengan tujuan memotivasi dan memantapkan kembali kehidupan kelompok media tradisional, agar mampu bangkit dan merebut kembali hati publik denga pengembangan pertunjukan yang sesuai dengan selera publik dan selera pasaran.

"Kegiatan ini juga untuk memberikan pesan moral kepada publik melalui hiburan dan gerakan tari, sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dalam memahami informasi," katanya.

Narasumber pada kegiatan ini berasal dari Direktorat Komunikasi Dijen Informasi dan Komunikasi Publik Mulyadi Muthalib, Kepala Bagian Telematika Biro Humas Setda Provinsi Sumbar Akrar dan Kepala UPT Taman Budaya Provinsi Sumbar Muasri.

Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Agam, Isman Imran, menambahkan, melalui kegiatan ini keberadaan dan eksistensi para seniman dan pemerhati seni Minangkabau dapat selalu berkembang dan mampu menjadi sarana komunikasi kepada masyarakat dalam menceritakan segala aspek kehidupan baik kemajuan pembangunan daerah, sosial, sekonomi dan politik.

"Saya berharap sosialisasi media tradisional ini dapat menghidupkan kembali seni budaya yang sekarang dirasakan sangat sulit untuk berkembang," katanya.

Ia menambahkan, fungsi dari media tradisional ini merupakan alat pendidikan masyarakat, media perjuangan, media kritik sosoal.

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, media tradisional yang dulu sering digelar kini mulai berkurang.

"Oleh karena itu perlu adanya pembinaan dari pemerintah dalam upaya melestarikan budaya lokal yang penuh filsafah kehidupan," katanya. (*)