Sawahlunto, (Antara) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menampilkan kelompok seni tradisi Sanggar Canang Badantiang pada International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2016 di Jakarta, 20-24 April.
"Kelompok seni tradisi itu dinilai paling layak untuk ditampilkan pada ajang tersebut, karena sudah memiliki kualitas dan pengalaman yang terukur dan paling baik di antara sekian banyak kelompok seni tradisi binaan kami," kata Kepala Seksi Pembinaan Seni Budaya dan Perfilman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sawahlunto Syukri, di Sawahlunto, Selasa.
Menurutnya, Sanggar Canang Badantiang akan menampilkan kesenian tradisi khas suku Minangkabau, Tari Piring, lengkap dengan atraksi menginjak pecahan kaca yang menjadi ciri khas tarian tersebut.
Selain itu, lanjutnya, mereka juga dipercaya sebagai pengiring penampilan Parade Kemilau Songket yang merupakan kerajinan andalan kota itu dalam keikutsertaannya pada ajang Inacraft 2016.
"Kami berharap penampilan kesenian tersebut mampu menyerap perhatian pengunjung di Jakarta Convention Centre (JCC), sehingga upaya mengenalkan kerajinan Songket Silungkang lebih luas pada khalayak ramai bisa terlaksana dengan baik," kata dia.
Sementara itu, salah seorang pendiri sanggar tersebut, Adril Janggar, sangat mengapresiasi kesempatan yang telah diberikan pihak pemerintah daerah setempat untuk ikut serta meramaikan ajang pameran kerajinan terbesar di Indonesia.
"Kami sudah mempersiapkan diri dengan sebaik - baiknya, semoga penampilan kami nanti mampu menjadi sebuah tontonan yang menarik dan membanggakan bagi warga kota ini," kata dia.
Sebelumnya, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, memiliki sedikitnya 17 jenis seni tradisi berbagai etnis yang dibina Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) kota itu.
"Ke-17 jenis seni tradisi itu dilanggengkan oleh 40 kelompok kesenian yang ada di Kota Sawahlunto," kata Kepala Seksi Pembinaan Seni Budaya dan Perfilman Disparbud setempat, Syukri SSn di Sawahlunto.
Ia menjelaskan, kesenian dari berbagai etnis itu muncul sebagai kearifan lokal masyarakat akibat pembauran hubungan sosial kemasyarakatan yang tercipta sejak berabad-abad silam. (*)
Berita Terkait
Nilai kepatuhan pelayanan publik Sawahlunto masuk kategori kualitas tertinggi
Kamis, 12 Desember 2024 13:55 Wib
Persatuan istri karyawan PTBA berlatih membuat batik ecoprint di Sawahlunto
Rabu, 11 Desember 2024 19:59 Wib
Kementerian Kesehatan apresiasi kinerja Pemkot Sawahlunto mengelola sanitasi berbasis masyarakat
Selasa, 10 Desember 2024 13:45 Wib
Sawahlunto diakui sebagai kota sangat inovatif oleh Kemendagri dalam IGA 2024
Jumat, 6 Desember 2024 15:26 Wib
Sawahlunto uji coba program makan bergizi gratis di empat SD
Selasa, 3 Desember 2024 19:09 Wib
Tingkat partisipasi pemilih Sawahlunto untuk Pilkada tertinggi di Sumatera Barat
Selasa, 3 Desember 2024 16:54 Wib
Pemungutan suara di Pilkada Sawahlunto lancar, Pj Wali Kota sampaikan apresiasi kepada penyelenggara dan masyarakat
Rabu, 27 November 2024 18:40 Wib
Satpol PP-Damkar Sawahlunto perkuat Satlinmas hadapi resiko kebakaran
Senin, 25 November 2024 20:21 Wib