Ratusan Rumah di Dharmasraya Terendam Luapan Batanghari
Pulau Punjung (Antara) - Hujan yang mengguyur wilayah Sumatera Barat sejak tiga hari terakhir, mengakibatkan terjadi bencana banjir, bahkan ratusan rumah di Kabupaten Dharmasraya, terendam air paling kurang satu meter. Bahkan tidak sedikit rumah yang dekat dengan jarak sungai terbesar di Sumbar itu terendam sampai ke atap. Kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.
Kepala BPBD Kabupaten Dharmasraya Suwandi mengaku saat ini masih sedang melakukan pendataan dampak yang ditimbulkan bencana banjir tersebut, di Pulau Punjung, Senin.
"Angka pasti masih belum kami dapatkan, namun melihat kondisi lapangan, saya perkirakan jumlah rumah yang terendam air mencapai ratusan unit. Ada hanya terendam satu meter, ada pula hilang atapnya," kata Suwandi. Ia memperkirakan banjir saat berita ini dipublikasikan masih terus bertambah dan belum ada tanda tanda akan beransur surut.
Tidak sedikit juga warga yang biasa tidur di ladang pinggir Sungai Batanghari terjebak banjir. Mereka belum bisa kembali ke rumahnya di perkampungan karena dikepung banjir. Katiadaan air bersih dan makanan membuat mereka harus menahan lapar sejak pagi hari. Mereka membutuhkan pertolongan evakuasi, agar bisa keluar dari kepungan banjir, ujarnya.
Daerah daerah yang terkena sapuan banjir antara lain Jorong Lubuk Bulang, Siguntur sampai ke Pisang Rebus. Tidak hanya rumah yang terendam air, namun korbannya juga meliputi harta benda berupa ternak dan sawah. Banyak ternak masyarakat di Siguntur yang tidak pulang. Diduga ternak sapi yang dikandangkan diladang masyarakat ikut tersapu banjir bandang sekali lima tahunan itu. Sementara ratusan sawah juga terlihat kebanjiran dan tanamannya rusak parah.
Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Irsyad, didampingi sejumlah staf termasuk staf Bagian Humas dan Protokol, Al Ari meninjau langsung kondisi banjir dan melihat para korban. Irsyad juga ingin memastikan kondisi korban dan permasalahannya untuk menentukan langkah pertolongan yang harus dilakukan.
Bupati Dharmasraya H. Syafrizal dan Sekda H. Benny Mukhtar terus memantau perkembangan banjir Batanghari yang dilaporkan oleh Asisten Pemerintahan dan Kepala BPBD. Kedua petinggi Dharmasraya itu minta agar Dinsosnakertran untuk menyediakan air bersih bagi warga korban banjir. Dinas yang dipimpin Rinaldi Putra, itu diminta agar cepat dan tanggap pada kebutuhan korban banjir.
Selain itu, Kedua pemimpin juga minta agar Kepala BPBD segera meminta bantuan perahu karet dari daerah tetangga. Banyak warga yg membutuhkan perahu karet untuk keluar dari jebakan banjir. "Perahu karet kita terbatas, segera kontak provinsi dan kabupaten tetangga kita untuk membantu perahu karet," sebut Bupati yang diamini Sekda.
Kepala SKPD lainnya yg tidak terkait langsung dengan bencana banjir agar juga melaksanakan pemantauan lapangan. Sebagai pasukan Linmas, mereka memikiki tanggung jawab untuk menolong masyarakat. "Paling tidak mereka harus punya data mengenai kerugian terutama yang terkait dengan tugas dan fungsi yg dipikulkan kepada mereka. Kadis Pertahor harus punya data berapa luas tanaman yang rusak akibat banjir, Disnakkan punya data jumlah korban ternak akibat banjir," kata Bupati.
Sementara itu, Sekda Benny Mukhtar menekankan agar secepatnya membangun Posko bencana di lokasi strategis. "Saya minta semua kepala SKPD melaporkan musibah banjir ini sesuai dengan Tupoksi masing masing. Ambil langkah segera untuk mencarikan bantuan untuk rakyat kita. Buat laporan masing masing ke SKPD provinsi untuk meminta bantuan penanganan bencana di luar APBD yg kita sediakan," kata Benny.
Sementara itu, Benny mengemukakan, banjir yg masih belum ada tanda tanda akan surut, harus terus diwaspadai. Beberapa wilayah masih ada yang rawan banjir, seperti di Nagari Bonjol, Abai Siat dan Timpeh. "Kita harus terus waspada bencana. Kapan saja bisa terjadi. Tolong pak camat dan pak wali memberitahu tentang kewaspadaan bencana kepada masyarakat," Imbuh Sekda.