Sawahlunto, (Antara) - Badan Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah (Kesbangpol PBD) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, mengungkapkan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi baru-baru ini mencapai Rp3 miliar lebih.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Daerah, Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Kesbangpol PBD setempat, Indra di Sawahlunto, Rabu, mengatakan jumlah tersebut berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat, hingga Selasa (12/1).
Menurutnya, kerugian tersebut berasal dari kerusakan ruas jalan dan jembatan sebesar Rp1,7 miliar lebih, serta kerusakan drainase dengan perhitungan keseluruhan mencapai Rp1,5 miliar lebih.
Sementara, lanjutnya, nilai kerusakan lahan pertanian dan saluran irigasi dilaporkan mencapai besaran Rp600 juta lebih.
Terkait pelaksanaan masa tanggap darurat yang dilakukan pihaknya, hingga saat ini masih menitikberatkan pada pembersihan sisa material longsoran yang terbawa saat musibah banjir dan tanah longsor terjadi pada Kamis (7/1).
Selain itu, pihaknya juga masih mengupayakan untuk mencari sisa-sisa patahan tebing di kawasan Bantingan Kelurahan Saringan serta kawasan Ketaping dan Talago Gunung, Kecamatan Barangin, guna memindaklanjuti laporan terkait masih adanya pergerakan tanah di lokasi tersebut.
"Kami mengerahkan sebanyak lima unit alat berat serta empat unit dump truck untuk melakukan pembersihan," ujar dia.
Mengenai pemulihan akses dan pemenuhan kebutuhan sarana air bersih bagi masyarakat yang terkena dampak bencana, dia mengatakan seluruhnya sudah bisa diatasi dan pasokan air bersih sudah mulai didistibusikan melalui unit layanan yang menangani kebutuhan air bersih masyarakat pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.
Khusus untuk 12 Kepala Keluarga yang tercampak langsung bencana, jelasnya, juga sudah diberikan bantuan oleh Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto, dengan total nilai bantuan sebesar Rp44 juta lebih.
Mengenai bantuan perbaikan rumah bagi masyarakat yang terkena dampak langsung bencana tersebut, pihaknya berupaya untuk melengkapi berkas-berkas administrasi sebelum diusulkan ke pihak pemerintah daerah serta pihak terkait lainnya.
Pihaknya mengimbau, sehubungan dengan perkiraan cuaca oleh pihak Badan Meteorologi dan Geofisika terkait masih tingginya tingkat curah hujan di daerah itu, diminta kepada seluruh masyarakat yang berada disekitar kawasan perbukitan dan daerah aliran sungai agar terus meningkatkan kewaspadaannya.
"Segera lakukan langkah-langkah antisipasi dini dengan menggiatkan ronda malam, membersihkan saluran air serta membuat jalur pembuangan air hujan bagi kawasan permukiman yang belum memiliki fasilitas drainase yang memadai," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Sawahlunto, Ismed, atas nama Pemerintah Kota Sawahlunto telah menyatakan status tanggap darurat dalam satu pekan ke depan terkait bencana tersebut, Jumat (8/1).
"Hal itu guna menyikapi beragam bencana yang melanda beberapa daerah di kota ini, sepanjang Kamis (7/1)," kata dia. (*)
Berita Terkait
BPBD Lebak: 2.247 rumah terdampak banjir, longsor, pergerakan tanah
Senin, 9 Desember 2024 11:31 Wib
BNPB bangun jembatan darurat optimalkan distribusi bantuan di Sukabumi
Jumat, 6 Desember 2024 7:15 Wib
Banjir dan Longsor terjang Pesisir Selatan
Selasa, 3 Desember 2024 7:32 Wib
Kemensos salurkan Rp346 juta bantu longsor Kabupaten Karo
Senin, 25 November 2024 18:47 Wib
Jalur Bancah Laweh sudah bisa dilalui, pengguna jalan diminta ekstra hati-hati
Senin, 18 November 2024 19:25 Wib
Longsor susulan kembali terjadi, Rimbo Malampah belum bisa dilewati mobil
Senin, 18 November 2024 5:04 Wib
Ditimpa longsor, Jalan Lubuk Sikaping -Tigo Nagari via Simpati tak bisa dilewati
Minggu, 17 November 2024 14:16 Wib
Pjs Bupati Pasaman himbau warga waspada melintasi kawasan rawan longsor dan banjir
Minggu, 17 November 2024 14:09 Wib