Lubuk Sikaping, (Antara) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan pemadaman listrik di Kabupaten Pasaman Sumatera Barat akan terus terjadi beberapa hari mendatang karena pasokan daya listrik menurun.
Supervisor teknik PT PLN Rayon, David di Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Rabu mengatakan pasokan daya menjadi defisit karena pembangkit listrik tenaga air (PLTA) tidak dapat beroperasi maksimal akibat elevasi air danau turun.
"Pemadaman tidak hanya terjadi didaerah ini namun juga Sumbar secara keseluruhan. Sebab itu masyarakat diminta untuk bersabar terkait adanya pemadaman listrik ini," kata David.
Ia menambahkan listrik di Pasaman berasal dari pembangkit yang ada di Kota Bukitinggi dan Pasaman Barat.
Jika pasokan listrik di daerah tersebut terganggu maka daerah ini juga ikut terganggu, katanya.
Ia mengatakan pemadaman listrik akan berlangsung selama dua sampai tiga jam setiap hari.
Akibat pemadaman sejak beberapa hari terakhir, warga mulai mengeluh karena terganggunya aktivitas warga akibat pemadaman tersebut.
Salah seorang warga, Parwis Ritonga di Lubuk Sikaping, mengatakan pemadaman listrik tidak pernah disosialisasikan pada pada masyarakat, dan lama pemadaman juga tidak menentu padahal pembayaran listrik kami lakukan selalu tepat waktu.
Sejumlah wilayah sejak sepekan terakhir listrik sering mengalami pemadaman di wilayah ini, khususnya dibagian utara Pasaman, seperti Panti, Padanggelugur, Rao Selatan, Rao, Rao Utara dan Mapattunggul.
Dalam sehari, pemadaman listrik bisa berkali-kali dengan waktu padam enam sampai 10 jam setiap harinya.
Salah seorang warga Panti, Ahmad Husin (43) mengatakan seharusnya manajemen PLN daerah ini melakukan pemberitahuan kepada warga baik melalui surat edaran atau pengumuman.
"Hal ini jelas merugikan masyarakat. Selain merusak barang elektronik, ekonomi masyarakat juga terganggu karena banyak hidup warga bergantung dari suplai listrik," katanya.
Ferry (33), pria pemilik usaha jasa foto kopi ini mengaku merugi hingga jutaan rupiah, akibat listrik sering padam.
Mesin foto kopi mengalami kerusakan karena listrik sering mati.
"Sudah ada dua unit mesin foto kopi saya yang rusak. Sejak lima tahun lalu buka usaha percetakan dan foto copi ini, selain kerap padam, pasokan daya listrik selalu kurang," jelasnya. (*)
