Panglima TNI Tanam Kemiri di Perbatasan Kalbar-Malaysia
Surabaya, (Antara) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menanam pohon Kemiri Sunan di Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Pontianak yang merupakan wilayah perbatasan Kalimantan Barat (Kalbar) dengan Sabah-Serawak (Malaysia).
Kadispenum Puspen TNI Kolonel Inf Bernardus Robert dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Surabaya, Minggu, melaporkan acara bertema "Membangkitkan Motivasi dan Budaya Menanam Pohon Kemiri Sunan Dalam Rangka Membangun Ekosistem Hutan Yang Mantap Guna Mengurangi Dampak Pemanasan Global serta Sebagai Sumber Energi Terbarukan" itu dilaksanakan pada Sabtu (7/3).
Acara itu juga ditandai penanaman satu pohon Kemiri Sunan oleh "Special Envoy of President Seychelles for ASEAN" Nico Barito (Direktur Asia-Pasifik R-20) dan 40 perwakilan negara sahabat penghasil minyak serta pemerhati lingkungan yang menghadiri kegiatan itu.
Penanaman pohon Kemiri Sunan di Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya itu dilakukan pada area seluas 5.000 hektare yang untuk tahap awal ditanami 12.300 batang bibit Kemiri Sunan, 200 bibit grafiting Kemiri Sunan, dan 25 kilogram benih Kemiri Sunan.
Menurut Jenderal Moeldoko, TNI sangat fokus terhadap lingkungan hidup dan krisis yang akan terjadi seperti krisis energi, air dan lingkungan yang dampaknya sangat buruk terhadap NKRI bila hal itu tidak ditangani secara benar.
"Untuk itu, TNI bersama Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Daerah Kalimantan Barat serta Asia Pasific R-20 bekerja sama dalam penanaman pohon Kemiri Sunan (KS 100 Bio Fuel) untuk membangun ekosistem hutan dan mengurangi dampak pemanasan global," kata Moeldoko sebagaimana dikutip Kadispenum Puspen TNI.
Selain itu, kata Panglima TNI, kegiatan itu juga bertujuan untuk membangun semangat menanam dan bukan menebang kepada masyarakat luas, sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menciptakan ketahanan energi bagi bangsa Indonesia.
"Lebih dari itu, penanaman pohon ini juga mempunyai nilai strategis untuk TNI, karena hutan pohon Kemiri Sunan dapat sebagai tameng atau perlindungan terhadap prajurit apabila diserang musuh," tuturnya.
Selain berguna untuk ketahanan pangan, hasil pengolahan buah kemiri ini mampu menjadi bahan bio diesel yang nantinya mampu digunakan warga sekitar dan pasukan TNI di wilayah perbatasan.
Dalam kesempatan itu, "Special Envoy of President Seychelles for ASEAN" Nico Barito (Direktur Asia-Pasifik R-20) menegaskan bahwa Kemiri Sunan merupakan tanaman yang berasal dari Filipina yang memiliki ketahanan hidup sampai dengan 75 tahun, dan sudah mulai produktif pada umur lima tahun.
"Kemiri Sunan juga cukup baik pada berbagai kondisi lahan, dan bijinya dapat menghasilkan minyak sebagai bahan baku biodiesel yang sangat cocok dibudidayakan di wilayah tropis Indonesia," ujarnya.
Penanaman pohon Kemiri Sunan itu dihadiri Gubernur Kalimantan Barat Cornelius, Asrenum Panglima TNI Mayjen TNI Sumedy, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Karibiyama, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI B. Agus Margono, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Toto R. Soedjiman dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya. (*/jno)