Padang, (Antara Sumbar) - Muhammad Fadil (4 bln), namanya indah perpaduan nama Rasulullah dan Fadil yang berarti utama, mulia. Wajahnya polos, khas seorang bayi. Kalau melihat wajahnya saja, tak ada ciri-ciri sakit, dia ceria. Tersenyum jika ada yang menyapa. Namun ketika tubuhnya dibalik, barulah terlihat, ada benjolan sebesar kepalan orang dewasa di atas panggul. Berwarna merah dan sakit ketika dipegang.
Tidak hanya itu, kedua kakinya ternyata lumpuh layuh. Dicubit pun, tidak terasa apa-apa baginya. Anak bungsu dari sembilan bersaudara ini memang sudah membawa benjolan itu sejak lahir. "Dulunya hanya sebesar telur itik, tapi sekarang sudah 1,5 kali lipat," terang sang ayah, Armen, Kamis (24/10), di kediamannya Lindang Alam, Bandar Buat, dekat Masjid Laban.
Sehari-harinya, Armen hanya bekerja sebagai pencari 'karah', mengumpulkan sampah-sampah yang bisa dijual. Penghasilan sehari-hari berkisar antara 50-60 ribu rupiah. Padahal dia harus menghidupi sembilan anggota keluarga (anak ke-8 sudah meninggal-red), belum lagi biaya sekolah ketujuh kakak Fadil. Yang lebih memilukan lagi, anak bungsunya justru mengidap penyakit yang penyembuhannya membutuhkan biaya yang sangat besar. Nama penyakitnya ginjal cair.
"Sejak lahir, Dokter sudah menyarankan untuk dioperasi namun karena ketidakadaan biaya kami membawa Fadil pulang, sekarang kaki anak saya sudah lumpuh, benjolannya pun semakin besar," cerita Fitri Yanti, ibunda Fadil.
Keluarga besar ini tinggal menumpang di rumah pusako dengan tiga keluarga lainnya. Keempat kakak Fadil yang masih kecil-kecil pun rela berinisiatif menjadi peminta-minta di Pasar Raya untuk biaya pengobatannya.
"Pilu saya melihat anak-anak saya mengemis, namun apalagi yang bisa kami harapkan," kata Fitri mulai terisak.
Kini dana yang terkumpul sudah Rp10 juta, dari hasil meminta bantuan kesana-kemari. Butuh Rp35 juta lagi agar Fadil dapat dioperasi. Jumat (25/10), orang tua Fadil akan kembali menemui dokter bedah untuk mengonsultasikan penyakit anaknya. Apa bisa dia segera dioperasi? Sementara uang masih belum cukup. (winda/rilis)
Berita Terkait
Presiden tegaskan segera relokasi warga di zona merah lahar dingin
Selasa, 21 Mei 2024 18:56 Wib
IRCS : Tidak ada korban selamat di lokasi jatuhnya helikopter Iran
Senin, 20 Mei 2024 12:14 Wib
Allegri diskors dua pertandingan akibat kartu merah
Jumat, 17 Mei 2024 5:07 Wib
Shin Tae-yong mendapat kartu merah setelah protes ke wasit
Jumat, 10 Mei 2024 5:17 Wib
Peringati Hari Buruh dan Palang Merah Internasional, SPSPsumbangkan 310 kantong darah ke PMI
Kamis, 9 Mei 2024 17:19 Wib
Berkolaborasi dengan PPNP untuk EBT, Dirut Semen Padang resmikan rumah pembibitan kaliandramerah
Jumat, 26 April 2024 15:51 Wib
Balitbangda Pasaman Barat pelajari pembuatan gula merah dari sawit
Jumat, 26 April 2024 14:16 Wib
Pemkab Pasaman Barat gandeng Balitbang propinsi pelajari pembuatan gula merah dari sawit
Kamis, 25 April 2024 18:39 Wib