KURBAN TEPAT SASARAN
Sebentar lagi kita akan melaksanakan Hari Raya Idul Adha atau biasa disebut juga Hari Raya Kurban. Sekarang ini, pengurus mesjid sudah mulai disibukkan dengan aktifitas menghimpun pekurban begitu juga dengan lembaga amil zakat seperti Dompet Dhuafa. Terus inten melakukan marketing kurban kepada masyarakat. Harapannya semakin banyak pekurban yang bergabung dengan lembaga, semakin banyak masyarakat yang bisa terbantu. Prioritas kurban Dompet Dhuafa adalah daerah yang minim/jarang/terisolir melaksanakan kurban.
Kurban merupakan refleksi atas catatan sejarah perjalanan kebajikan manusia masa lampau. Bertujuan mengenang perjuangan monoteistik dan humanistik yang ditorehkan Nabi Ibrahim. Idul Adha bermakna keteladanan Ibrahim yang mampu mentransformasi pesan keagamaan ke aksi nyata perjuangan kemanusiaan. Ritual kurban bukan cuma bermakna bagaimana manusia mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kurban juga mendekatkan diri kepada sesama, terutama mereka yang miskin dan terpinggirkan. Ibadah kurban mencerminkan dengan tegas pesan solidaritas sosial Islam. Mendekatkan diri kepada saudara-saudara kita yang kekurangan.
Kurban tepat sasaran inilah yang perlu kita perhatikan sebaik mungkin. Sebab, kurban tidak hanya sekedar menyembelih sapi/kambing/kerbau saja. Bukanlah darah kurban itu saja yang menyampaikan ibadah kita kepada Sang Khalik. Tapi apakah kita perhatikan efektifitas sampainya daging kurban tersebut kepada yang berhak. Sangat disayangkan kalau kemudian di suatu tempat, panitia kebingungan menyalurkan daging kurban. Kemudian daging kurban tersebut membusuk. Sementera banyak saudara kita di daerah terisolir yang tak bisa mengecap nikmatnya daging kurban.
Dalam syariat kurban terkandung makna pengokohan ikatan sosial yang dilandasi kasih sayang, pengorbanan untuk kebahagiaan orang lain, ketulus-ikhlasan, dan amalan baik lainnya yang mencerminkan ketakwaan. Di antara nilai sosial yang harus menghiasi setiap muslim pada hari raya adalah menghilangkan berbagai bentuk kedengkian dan iri hati dalam diri, melupakan permusuhan dan pertentangan, serta kita tingkatkan kepedulian kepada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Bila kita memiliki kenikmatan, kita wajib berbagi kenikmatan itu dengan orang lain. Bila kita puasa, kita akan merasa lapar seperti mereka yang miskin. Ibadah kurban mengajak mereka yang mustadhafiin untuk merasakan kenyang seperti kita.
Kurban adalah ibadah yang sarat dengan nilai-nilai penghambaan total, kepasrahan, keimanan, pengorbanan dan ketaqwaan yang berujung pada imbalan kemulian di sisi Allah. "Total Kurban" inilah tema yang diangkat oleh Dompet Dhuafa pada kurban tahun 1434 H ini. Khusus di Sumatera Barat, kami merencanakan berkurban di 44titik. Titik-titik tersebut merupakan daerah terisolir, yang minim/tidak ada pekurban.
Untuk itu, kami mengajak masyarakat bergabung dalam program ini. Jangan ada lagi daging kurban yang membusuk atau berakhir di tempat sampah, sementara banyak saudara kita yang menunggu hadirnya daging kurban untuk mereka konsumsi. (*)