Jakarta, (Antara) - Jaringan pemantau hutan independen Forest Watch Indonesia (FWI) berpendapat Kementerian Kehutanan belum sepenuhnya terbuka tentang informasi yang perlu diketahui publik dalam sektor kehutanan. "Ketersediaan informasi membuat publik bisa berpartisipasi dalam pengelolaan hutan," kata Linda Rosalina, peneliti pengelolaan hutan FWI, saat jumpa pers di Jakarta, Selasa. Kementerian Kehutanan belum sepenuhnya menjalankan Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik sehingga menyebabkan minimnya partisipasi publik dalam pembangunan kehutanan. Menurut Linda, ada beberapa informasi dari Kemenhut yang masih sulit diakses oleh publik, antara lain rencana kerja tahunan, data terkait hutan tanaman industri dan anggaran pengelolaan hutan. Ia menduga ada masalah dalam pengelolaan data yang perlu diketahui oleh publik, misalnya data hilang atau Kemenhut takut membuka data-data tersebut kepada publik. "Tidak ada salahnya pemerintah terbuka. Kita tidak tahu, mungkin dengan terbuka bisa jadi ekonomi masyarakat meningkat," kata Linda. FWI mencatat sepanjang Januari hingga Agustus 2014, terdapat 138 permohonan informasi yang diajukan oleh 45 pemohon dengan rincian 89 permohonan informasi tentang pengelolaan dan pengusahaan hutan, 46 informasi administrasi dan 3 informasi lainnya. FWI menilai Kemenhut lebih responsif terhadap informasi terkait administrasi dengan persentase mendapat jawaban sebanyak 35 persen. Sementara itu, dari 89 informasi tentang pengelolaan hutan, hanya 17 persen yang mendapat respon dari Kemenhut. Ia menilai minimnya respon terhadap informasi pengelolaan hutan bukan disebabkan oleh lalu lintas permohonan yang padat melaikan karena kesiapan pelayanan dan informasi yang tidak baik. Untuk itu, ia mengajak publik untuk menggunakan haknya terhadap akses informasi publik. "Semakin banyak publik yang bertanya, akan memaksa Kemenhut untuk berbenah," katanya. (*/jno)
Berita Terkait
IKM Jakarta Dinilai Punya Peran Strategis Majukan UMKM Naik Kelas
Kamis, 19 Desember 2024 9:37 Wib
Pengamat: konsep dinilai penting dalam Festival Teater Sumatera Barat 2024
Minggu, 3 November 2024 8:50 Wib
Masuk nominasi Puskesmas Layanan Primer Terbaik, Puskesmas Tapan dinilai Kemenkes RI
Rabu, 16 Oktober 2024 18:38 Wib
Masyarakat Surian Solok Dukung Mahyeldi, Dinilai Beretika dan Tak Arogan
Minggu, 6 Oktober 2024 6:03 Wib
LPM Limbukan dinilai tim penilai tingkat Sumbar
Selasa, 6 Agustus 2024 13:31 Wib
Geliat pariwisata di Kabupaten Solok dinilai alami peningkatan pesat
Selasa, 16 Juli 2024 17:17 Wib
Masuk 5 besar Posyandu Melati Busur Padang Panjang dinilai tim Provinsi
Senin, 8 Juli 2024 20:41 Wib
Posyandu Intan Sari Nagari Sungai Rumbai Dharmasraya Dinilai Tim Provinsi
Kamis, 20 Juni 2024 10:00 Wib